Mohon tunggu...
Dyaalaya Alya
Dyaalaya Alya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan sesali apa yang sudah menjadi takdirmu, jalani sebagaima alur yang telah di tetapkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Mengawali Ceritamu Sejak Dini

21 September 2023   19:20 Diperbarui: 21 September 2023   19:34 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cerpen atau juga bisa di sebut cerita pendek, cerita pendek merupakan cerita yang di mana cerita tersebut membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam aspeknya yang terkecil. 

Dengan bercerita kita dapat meluapkan isi hati dan juga bisa belajar dari cerita tersebut. Kaitiannya dengan mengawali cerita sejak dini ialah ada unsur yang dimana cerita itu di mulai. 

Pada dasarnya anak usia dini adalah anak sebagai pencerita yang baik atau bisa kita simpulkan pencerita yang masih alami. Seperti halnya Mendongeng, dongeng merupakan salah satu hal yang paling di sukai oleh anak usia dini, dengan mendongeng kita juga bisa menyampaikan pesan dan kesan positif di dalam dongeng tersebut bahkan dengan  mendongeng/bercerita kepada anak dengan unsur positif juga  bisa membentuk karakter anak itu sendiri. 

Oleh karena mengawali cerita sejak dini merupakan hal yang penting yang tentunya orang dewasa atau orang tua harus bisa memahami, mendengarkan, mengapresiasi dari cerita anak, karena apa? Karena pada dasarnya anak usia dini masih terbilang cukup dominan bercerita dengan menggunakan imajinasinya yang cukup kuat. 

Contoh saja anak kecil yang menonton flim kartun spidermen yang bisa memanjat dengan menggunakan sarang laba-laba yang di keluarkan dari tangannya. Nah dengan anak menonton flim tersebut terkadang mereka menirukan dan menceritakan apa yang dia lakukan dari situlah cerita itu tumbuh dan sebaiknya kita bisa memancing pembahasan atau cerita yang anak sampaikan kepada kita bair terjadinya komunikasi anatara anak dan orang tua. 

Sebelum  mengenal teknologi, tulisan, dan masa yang belum cukup terbilang sangat canggih manusia menyampaikan apa yang dia rasakan, yang mereka alami dan mereka perbuat dalam sehari-hari manusia menurutkan melalui cerita, dengan versi meraka sendiri-sendiri. 

Nah akan menjadi sebuah konflik jika anak harus di tuntut bisa menulis cerita ataupun mengarang cerita jika anak itu belum bisa  belajar bercerita secara lisan. 

Karena pada dasarnya memulai cerita yang alami itu juga akan membawakan sebuah karya tulis atau juga kita sebut karangan, dengan adanya anak mampu menceritakan sebah pengalaman mereka,kejadian, dan apa yang anak rasakan akan menjadikan mereka mengungkapkan apa yang sekarag dia alami, oleh sebab itu berikanlah waktu jika anak memulai bercerita. 

Membentuk dan  menumbuhkan rasa bertanya kepada anak juga merupakan hal utama untuk anak adalah awal untuk membuka cerita kepada anak karena sedikit juga dari anak - ank tersebut mengawali atau memiliki keinginan secara sistematis jika tidak di tanya. 

Dalam metode bercerita secara lisan tidaklah bisa untuk di generasikan kepada sang anak, karena apa adapun anak yang memiliki karakter pemalu atau disebut introvet. Nah untuk hal ini juga menjadi pengecualian karena apa? Karena masing-masing anak terkadang memiliki perbedaan yang cukup jelas terlihat seperti contoh: 

* Ada anak yang slalu menceritakan secara langsung atau secara lisan kepada orang lain untuk mendengarkan ceritanya. Adapula anak yang malu untuk berbicara atau bercerita secara lisan sehingga anak menuliskan apa yang dia rasakan,yang dia ingin sampaikan melaui tulisan yang ia tulis di kertas dan kemungkinan kertas itu berani dia baca atau menjadi sebaliknya kertas yang berupa tulisan itu hanya mereka kasih jika anak tersebut ingin sampaikan kepada seseorang. 

Maka dari sinilah kita seharusnya menumbuhkan rasa ingin tahu apa yang anak alami, dan jangan menekankan kepada mereka untuk memaksakan kehendaknya untuk bercerita terkadang kita juga sangat keras jika anak tidak ingin bercerita tapi slalu dipaksakan, itu hanya akan menjadikan anak memendam rasanya. Berikan juga mereka waktu untuk bercerita untuk di dengar tetapi juga berikan mereka kesempatan untuk bersendiri tanpa adanya cerita.

Dengan penjelasan di atas yang mungkin cukup terbilang panjang, apa sih yang bisa membuat anak untuk bisa bercerita ? yuk simak baik-baik penjelasan di bawah ini;

Anak usia dini merupakan massa dimana mereka hanya untuk bermain, dan dalam mereka bermain mereka juga sekaligus belajar. Nah lalu bagaimana sih agar anak bisa bercerita sejak dini? Tumbuhkan rasa nyaman dan menyenagkan kepada anak kita dapat melakukan kegiatan yang cukup menarik yang menyerupai permainan. Seperti kita bisa membuat kelompok kecil yang akan menampilkan semua drama. Dengan penampilkan drama yang dapat kita peroleh dari bercerita apa? yang kita peroleh dari pembentukan permaianan drama untuk anak bisa mengawali bercerita yaitu:

1. Melakukan koordinasi dan kesepakatan tentang apa dan bagaimana cerita akan ditampilkan.

2. Menentukan alat peraga untuk pertunjukan.

3. Menunjuk dan menyepakati siapa dan peran apa yang dimainkan. 

4. Saling mengoreksi satu tentang optimalisasi peran

5. Menyiapkan seting alat peraga dan panggung.


Dari sinilah bisa kita lihat bagaimana sibuknya anak menyiapkan itu semua. Yang pasti pikiran anak  akan penuh dengan imajinasi apa yang mereka bayangkan dan bagaimana pertunjukan cerita yang yang akan ditampilkan.

Dengan judul atrikel di atas " Pentingnya Mengawali Ceritamu Sejak Dini " adalah merupakan hal yang berlu kita tegasi bahwasannya dengan bercerita tidak hanya mengetahui apa alurnya tetapi di dalam cerita juga dapat menumbuhkan perkembangan kognitif dan kemampuan bahasa anak, selain itu cerita dapat mengasah kecerdasan, empati dan rasa emosional anak, contohnya; Pada saat anak bercerita atau menyimak apa yang dia dengarkan seperti mendengarkan dongeng anak juga bisa berempati dan mengespresikan kepedulian terhadap tokoh cerita dan anak juga bisa menirukan hal-hal yang yang bisa membentuk karakter dirinya melalui cerita atau mendengarkan cerita (dongeng). Selain itu ada juga kelebihan dan kekurangan dari metode bercerita antara lain;

Metode bercerita memiliki kelebihan antara lain sebagai berikut ini:

1. Anak bisa berlatih konsentrasi

2. Anak belajar menjadi pendengar yang baik

3. Anak berfantasi terhadap obyek yang tidak nyata/berimajinasi sesuai gambaran mereka yang berada di benak fikiran anak masing-masing

4. Anak dapat menyampaikan kembali atau mengingat apa yang dia dengar.

5.Membentuk karakter anak sesuai ceita yang di ceritakan.

6. Menambahwasan sang anak jika ada alur cerita yang mencotohka kejadian baik/buruknya pada tokoh cerita tsb.

Metode bercerita memiliki kelemahan antara lain sebagai berikut.

1. Guru / orang tua malas untuk berekspresi

2. Anak akan menjadi pasif ketika guru/orang tua  bercerita

4. Terkadang anak  tidak mampu menyerap fantasi ekspresi dan gerakan guru ketika

bercerita

5. Anak kurang memahami alur cerita ketika guru bercerita ada kata-kata yang

kurang dimengerti karena kemungkinan tidak ada alat peraga atau gambar yang visual untuk anak-anak bisa membayangkan apa yang sedang guru ceritakan/orang tua ceritakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun