Perkembangan Sosial Emosional ialah dimana suatu tahapan perkembangan anak usia dini pada tahapan awal yang di mana mereka masih dalam tahap proses untuk memahami dirinya sendiri, anak usia dini adalah anak yang dimana anak masih masih memiliki sifat Egosentris yang dimana anak masih memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain. Dalam tahapan ini anak masih mementingkan dan semaunya sendiri dalam hal yang ia lakukan sedangakan mereka tidak memikirkan  cara pandang lingkungan di sekitarnya. Anak juga masih belum bisa berinteraksi secara baik dengan orang lain karena di tahapan ini anak masih membutuhkan stimulus dari keluarga oleh karena itu anak juga perlu pengasuhan dan kelekatan pada lingkup kelurganya sebelum mereka berinteraksi di luar lingkungannya. Dengan mengajak anak berinteraksi di rumah merupakan sebuah bentuk pengeluaran ekspresi yang anak ekpresikan dan anak memulai berinteraksi tanpa mereka sadari.Â
   Cara memahami perkembangan dalam diri anak ialah bagaimana anak-anak mulai memahami siapa dirinya?apa yang mereka rasakan?dan apa yang respon pada saat berinteraksi di luar lingkup keluarga, pada pengembangan kemampuan ini adalah sebuah bentuk hubungan yang positif dalam mengelola dan mengekspresikan emosi secara positif. Pemahaman diri biasanya dimulai dari uia 18 bulan yang dimana pada usia ini anak-anak sudah berinteraksi dengan cara berkomunikasi dengan gagasan-gagasan mereka secara verbal. Seperti yang di kemukakan oleh (Anita Woolflk, 2009) Pemahaman anak terhadap dirinya sendiri ialah bersifat konkret. Awal anak untuk mengenal pemahaman diri biasanya dengan sudut padang mulai dari segi fisik,bentuk,ukuran dan warna yang dimana semua itu menjadi dasar awal anak usia dini memulai memahami diri.Â
  Adapun beberapa upaya yang dilakukan guru untuk menanamkan/mengembangkan kesadaran diri terhadap lingkungan sekitar  pada anak didiknya yaitu dengan cara;
1. Menumbuhkan rasa peduli dan empati terhadap lingkungan dengan berbagai ragam cara seperti, mengenalkan siapa yang menciptakan seluruh keindahan alam semesta yang di lihatnya saat ini, dengan cara ini anak berlahan di berikan stimulus sederhana yang dapat memberikan anak gambaran-gambaran alam semesta berserta sang penciptanya Allah SWT.Â
2. Selanjutnya anak di ajarkan atau di perkenalkan kepada lingkungan sekitar dengan metode menanam tumbuhan agar mereka tau bahwasannya mereka sedang menanamkan rasa peduli dengan lingkungan sekitar.
3. Anak mampu mengambil keputusan yang dapat di pertanggung jawabkan agar mereka terlatih dengan sikap tanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan . Perkembangan sosial emosional ini adalah upaya dalam pembnetukan rasa percaya diri pada dirinya sendiri, bersosialisasi, dan kemampuan dalam mengendalikan emosi. Semakin seringnya anak terlatih dan diberikan stimulus maka kemampuan problem solving-nya akan semakin bagus seperti yang dikatakan oleh (Wahyuni, ddk, 2015:5).
Bentuk-bentuk dari pemahaman diri ialah dimana pemahaman diri secara tepat melalui berbagai refleksi seprti contoh;
-Minat dan bakat
- Hobi
- Cita-Cita.Â
Dalam pemahaman diri menyangkut berbagai bentuk kepribadian seseorang yang dimana pembentukan kepribadian itu dengan cara yang berbeda-beda setiap orang. Lalu apa yang terjadi jika tidakadakesusaian dalam diri? Nah disinilah yang menjadi masalah dalam pengembangan pemahaman diri pada anak yang pastinya akan mempengaruhi pengembangan pemhaman diri pada ank itu sendiri, akan tetapi masih adanya prinsip yang masih bisa kita upayakan untuk mengembangkan pemhaman diri kita untuk kesuksesan yang akan mendatang.
Dari penjabaran diatas terdapat pula tantangan-tantangan dalam penyususnan dalam mengukur program perkembangan sosial emosiaonal pada anak usia dini antara lain yaitu;
- Perkembangan sosialemosional terdiri dari beberapa kontruksi;
Regulasi emosi, Intervensi budaya,kopetensi sosial dll. Oleh sebab itu pentingnya pemilihan program bagi anak usia dini sesuai dengan kebutuhan anak. Adapun beberapa contoh pengembangan program pendidikan AUDÂ antara lain ialah;
1. Â Peningkatan kompetensi pendidikan di lembaga PIAUD
2. Pelatihan berjnjenag kepada para pendidik PIAUD
3. Pelatihan Kurikulum muatan lokal
Jadi dalam pengembangan pengenalan pemahaman diri anak usia dini juga tidak hanya diberikan wawasan dan arahan akan tetapi juga di berikan sarana dan prasarana untuk mereka belajar agar proses dalam perkembangan merekapun berkembang secara baik dan optimal oleh sebab itu dalam pemilihan program pengembangan perlu juga adanya pertimbangan-pertimbangan yang dimana bagaimana hasil pengukuran tersebut didefinisikan,dilaporkan dan dijadikan dasar dalam keputusan.
Hal ini sama dengan apa yang dikatakan oleh Trianto (2011:78) yaitu dimana ada 7Â prinsip dalam penyususan perencanaan pembelajaran yaitu;Â
- Pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan anak secara individu.
- yang kedua ada Adaptasi yang memperhatikan perubahan IPTEK
- Fleksibel yang artinya dalam pembelajaran ini dikembangkan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan anak usia dini.
Itulah beberapa penjelasan dari perkembangan pemahaman diri dari segi sosialemosional pada anak usia dini semoga atrikel ini dapat menambahkan wawasan yang luas bagi anda yang mambacanya,Terimaksih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H