Mohon tunggu...
dx fadli
dx fadli Mohon Tunggu... -

muhammadfadli.muslimin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Apa, Biar Ia yang Menentukan

25 Juni 2018   18:43 Diperbarui: 25 Juni 2018   18:43 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apakah jika hujan turun

Tanah tak lagi kering

Apakah tanah kering

Tiada berarti di hadapan petani

Setiap pagi sebelum matahari terbit

Jendela kamar telah terselimuti kabut

Semut-semut berbaris di sisi jendela

Lainnya berkumpul di keramaian

Tuhan mengerti mengapa pagi itu

Hujan tidak lagi turun

Aroma kopi dan teh membelah aroma tubuh

Ketika sadar pagi telah berlalu begitu cepat

Senja lagi-lagi tiada sempat menyapa

Damai siang itu sirna

Semut-semut pagi itu telah bersembunyi

Suara nyamuk pun tak terdengar

Lalat-lalat berhenti bergumul diatas hadas

Lumpuh setiap perbincangan antara serangga

Entah mengapa kala itu ibu menyelinap dalam mimpi

Ia bertengkar hebat dengan piring piring pecah di dapur

Semut, lalat, tanpa nyamuk ramai bercengkrama

Lama tak terdengar, senyap menjadi-jadi

Sepenggal ragu tersemat pada kata-kata makbul

Mengiang-ngiang di redupnya lampu taman

Malam kembali menyapa

Senyap berandai-andai ialah cahaya selain gulita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun