Tapi Sinta pujaanku,
Aku harus mengakui jika solatku masih sering kutinggalkan. Apalagi subuhku, aku masih terlelap memimpikanmu. Heuheuheu kau menggodaku Sinta.
Tapi jangan khawatir Sinta aku sudah membeli alarm dan langsung pergi ke Rumah Sakit supaya Dokter memasangkannya dihatiku. Mungkin dengan begitu malam-malam berikutnya kau hadir lagi menjelma dalam mimpi membangunkan aku. Hahahaha. Tapi aku tertidur lagi Sinta aku masih tergoda sejuk udara subuh. Hatiku blm benar-benar bersih Sinta.
Aku ngerokok dulu ya Sinta, nanti aku lanjutkan lagi pesanku ini.
Heuheuheu
Sudah sampai mana tadi Sinta? Oya sampai ibadah.
Begini Sintaku, bukannya lagi-lagi aku tak menurutimu, tapi aku ingin hubunganku dengan Tuhan itu tidak karena dirimu. Aku ingin hubunganku dengan Tuhan karena diriku sendiri bukan karena siapa-siapa maaf Sinta bukan aku menyepelekan nasehatmu.
Sinta udara dirumah baruku ini lumayan panas, ah. Aku jadi ingat waktu itu ketika udara sedang panas begini malah kamu ngirimin aku foto es kriim, aduuh, bahagia sekali rasanya.
Sekarang di tangan kiriku juga sedang memegang secorong es krim mirip seperti foto yang kamu kirim itu, heuheuheu. Lidahku sesekali menjilatinya sedang tangan kananku asik menulis pesan ini.
Sempatkanlah menikmati eskrim ditengah kesibukanmu mengurusi Negeri Para Bedebah itu. Nanti kapan-kapan kau temenin. Heuheuheu.
Sinta Rembulanku,