Mohon tunggu...
DWY NOVIALITAYOVANDA
DWY NOVIALITAYOVANDA Mohon Tunggu... Lainnya - كُنْ فَيَكُونُ

Dwy Novialita Yovanda_190402080021

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Karet

9 Juli 2024   07:20 Diperbarui: 9 Juli 2024   07:22 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lilya namanya, seorang gadis berusia delapan tahun atau di sekolah biasa dipanggil gadis karet. Mengapa? Ya karena selalu lama bila harus mengerjakan sesuatu. Setiap hari teman-temannya harus menunggunya. Entah menunggunya untuk berangkat sekolah, menunggu untuk selesai makan, dan menunggu sesuatu yang seharusnya cepat di selesaikan.

"Lilya... ayo cepat mandinya! Teman kamu sudah menunggu itu"

"Iya mama, bentar lagi selesai kok"

"Mengapa harus tiga puluh menit lamanya kamu mandi? Apa kamu tidur di dalam?"

"Tidak mama, ini aku sudah cepat kok mandinya"

Tania, teman dekat Lilya yang selalu bersama ketika kemana-mana dengan Lilya. Begitu pun dengan berangkat sekolah.

"Lilya, ayo cepat jalan. Nanti pintu gerbang sekolah di kunci loh"

"Iya, ini sudah cepat kok"

"Tambah lagi kecepatanmu"

Kring... Kring... Kring...

"Huh, hampir saja ya kita terlambat."

"Iya kamu itu jalan saja lama, coba cepat sedikit, pasti kita tidak terburu-buru lagi seperti ini"

"Iya, iya Tania maaf"

Tania berjalan sedikit berlari menuju kelas dengan meninggalkan Lilya. Dia takut ibu guru akan marah jika terlambat masuk kelas. Tania juga lupa belajar untuk materi hari ini.

"Eh.. Awaassss... Tania"

"Ahh.." (Brukk.. Dubrak..) Tania menabrak pak satpam yang membawa membawa tumpukkan buku

"Aduhhh Tania, kamu itu gapapa kan?"

"Kamu itu ya mbok lihat aku kejatuhan banyak buku, kok masih tanya aku gapapa" Tania sedikit kesal dan menahan sakit karena kejatuhan banyak buku."

"Kalau jalan yang hati-hati nak. Jadinya begini kalau kamu jalan tidak konsentrasi. Buku bapak jadi jatuh semua ini"

"Iya maaf bapak. Tania tidak sengaja"

"Maafkan teman saya ya bapak" Lilya meminta maaf sambil membantu pak satpam membereskan buku-buku yang berserakan. Lalu segera pergi ke kelas.

Seluruh siswa SD Harapan Bangsa berhamburan keluar kelas ketika bel pulang pulang sekolah berbunyi.

"Tania, Banu, Hey teman-teman... Tungguuuu"

"Cepat sedikit dong jalannya Lil" Sahut Banu

"Iya, tapi tunggu Lilya"

"Eh, nanti sore kita main yuk. Kita kumpul di gubuk"

"Siap!!"

"Aku pulang!.. Mama"

"Selamat datang gadis cantiknya mama. Cepat ganti bajumu terus makan"

"Iya mama"

Seperti biasa mama Lilya selalu menyambut anaknya pulang dari sekolah dengan senyuman manis dan hidangan makanan siang.

"Lilya kok lama sekali ya gantinya? Kamu ganti baju berapa kali nak?"

"Cuma sekali kok mama, tapi itu sudah cepat"

Waktu bermain Lilya telah tiba, itu tandanya hari sudah mulai sore.

Tok.. tok.. tok..

"Lilya..."

"Eh Tania dan Banu, ayo masuk. Lilyanya masih makan"

"Iya tante, terima kasih"

Sudah lima belas menit teman Lilya menunggu, tapi Lilya tidak segera selesai makannya. Akhirnya mereka berpamit untuk pergi bermain terlebih dahulu.

"Tante, kami pergi dulu ya"

"Iya tante, sampaikan kepada Lilya, kami tunggu di gubuk desa"

"Iya sudah, nanti saya sampaikan ke Lilya"

"Terima kasih tante"

Lilya sudah selesai makan. Segala peralatan tempurnya sudah dibawanya. Ia sudah siap untuk pergi bermain bersama teman-temannya.

"Teman-teman ayo pergi main!" Lilya melihat ke ruang tamu bahwa teman-temanya sudah pergi meninggalkannya

"Loh, mama, teman-teman Lilya kemana?"

"Teman-teman kamu sudah berangkat nak, kamu ditunggu di gubuk desa sekarang"

"Kok mereka tidak mau menunggu Lilya ma"

"Iya mungkin di gubuk sudah ditunggu teman-temannya yang lain"

"Tapi mereka kok tega ninggal Lilya ma?"

"Lilya anak mama cantik. Agar kamu tetap memiliki banyak teman, agar kamu disukai banyak teman, agar kamu bisa menjadi Lilya yang suskses. Gunakan waktumu sebaik mungkin nak. Bila mengerjakan sesuatu, kerjakanlah dengan cepat dan pasti. Jangan menjadi manusia yang lambat, manusia yang suka mengulur waktu. Jangan sampai lagi teman kamu bosan karena menunggumu terlalu lama"

"Tapi Lilya sudah melakukan sesuatu dengan cepat Ma."

"Iya itu menurutmu sayang. Tapi tidak dengan teman-temanmu. Mereka melihat kamu lambat, begitu pula Mama"

"Lalu Lilya harus bagaimana Mama?"

"Lilya harus lebih bijak lagi menggunakan waktunya. Mulai hari ini, usahakan mandi 10 menit selesai. Tidak bermain air saat mandi. Begitu juga makannya usahakan 15 menit selesai, tanpa harus menghitung butiran nasi di dalam piringmu itu. Bisa kan nak?"

"Iya mama, akan Lilya coba"

"Bagus itu, mama akan terus mengarahkan kamu kemana pun Lilya akan melangkah. Belajarlah untuk cepat dalam mengerjakan sesuatu."

"Iya mama"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun