Mohon tunggu...
Dwya Aprilyanto
Dwya Aprilyanto Mohon Tunggu... Editor - Depok, Jawa Barat Indonesia.

🙋

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hunting Photography Sekaligus Berjelajah di Kota Semarang

15 Juni 2016   12:51 Diperbarui: 15 Juni 2016   19:34 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

img-2799-jpg-5760e833b27e613e0b563102.jpg
img-2799-jpg-5760e833b27e613e0b563102.jpg
kompres-4-5760e8811a7b617404cf807d.jpg
kompres-4-5760e8811a7b617404cf807d.jpg
img-2749-5760e8aa62afbddd0aad3935.jpg
img-2749-5760e8aa62afbddd0aad3935.jpg
Setelah selesai mendapatkan gambar di Museum Kereta Api Uap Ambarawa saya bersama rombongan melanjutkan kembali perjalanaan menju Candi Gedong Songo. Candi Gedong Songo merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Semarang. Untuk mencapai Candi dari tempat pemberhentian bus, harus menaiki kembali sebuah mobil kecil seperti angkot yang mampu membawa orang sebanyak dua puluh orang. Disamping itu Candi Gedong Songo merupakan tempat wisata alam juga menjadi salah satu tempat wisata bersejarah di Kabupaten Semarang.

Lokasi antara candi satu dengan candi yang lainnya tidak berdekatan sehingga dibutuhkan tenaga yang sangat banyak untuk menempuh jarak ratusan meter agar bisa melihat kesuluruhan candi. Namun tidak perlu khawatir jika anda memiliki fisik yang lemah bisa juga menyewa sebuah kuda untuk bisa melihat keseluruhan candi tanpa mengeluarkan tenaga yang banyak. Yang paling saya senangi dari Candi Gedong Songo ini adalah udaranya yang sangat begitu dingin dan juga pemandangannya yang sangat bagus.

kompres-3-5760e928557b613d06bf8e54.jpg
kompres-3-5760e928557b613d06bf8e54.jpg
img-3079-5760e94ccf92734d06176655.jpg
img-3079-5760e94ccf92734d06176655.jpg
kompres-5-5760e978cf9273da0617663b.jpg
kompres-5-5760e978cf9273da0617663b.jpg
Setelah selesai dari Candi Gedong Songo saya bersama rombongan menuju hotel untuk beristirahat malam. Hari sudah berganti menjadi pagi dan saya bersama rombongan pun melanjutkan perjalanan kembali menuju Kota Lama Semarang. Kota Lama Semarang ini adalah sebagai potongan tempat bersejarah, karena dari sinilah Ibu Kota Jawa Tengah ini berasal. Semarang dan Kota Lama tidak dapat dipisahkan begitu saja. Pada dasarnya area Kota Lama ini adalah daerah yang mencakup dimana gedung-gedung yang di bangun sejak zaman Belanda. Salah satunya yang saya lihat adalah sebuah bangunan gereja yang di bangun pada zaman Belanda yaitu Gereja Blenduk. Gereja Blenduk ini merupakan salah satu landmarkdi Kota Lama yang dibangun pada tahun 1753. Pada umumnya bangunan Gereja ini berbeda dari bangunan lain di Kota Lama, gedung yang Neo-Klasik ini justru tampil kontras. 

kompres-6-5760e9f68523bd2a0654ae94.jpg
kompres-6-5760e9f68523bd2a0654ae94.jpg
img-3306-jpg-5760ea38717e61f307f0b615.jpg
img-3306-jpg-5760ea38717e61f307f0b615.jpg
Setelah dari Kota Lama Semarang saya melanjutkan kembali perjalanan saya menuju Klenteng Sam Poo Kong yang terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Klenteng Sam Poo Kong merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksaman Tiongkok beragama Islam yang bernama Zhen He/ Cheng Ho. Hampir keseluruhan bangunan bernuansa merah khas bangunan China. Sekarang tempat tersebut dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta untuk berziarah untuk orang Kong Hu Cu. Padahal Laksama Cheng Ho adalah seorang muslim, tetapi oleh mereka dianggap dewa. Hal ini dapat dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.

kompres-7-5760eaa0c423bd501b6cbe9e.jpg
kompres-7-5760eaa0c423bd501b6cbe9e.jpg
img-3452-5760eaef81afbdba05b01cbc.jpg
img-3452-5760eaef81afbdba05b01cbc.jpg
Lanjut kembali perjalanan saya sekaligus mengakhiri perjalanan di Kota Semarang, yaitu menuju Lawang Sewu. Lawang Sewu atau dalam bahasa Indonesia Pintu Seribu adalah sebuah Gedung megah yang di bangun Era penjajahan Belanda, yang sekarang ini menjadi objek wisata di Kota Semarang. Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan zaman Belanda yang dibangun pada tahun 1904, awal mula gedung ini tempat untuk kantor pusat Perusahaan Kereta Api penjajah Belanda. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau disudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Pintu Seribu) ini karena banyaknya pintu pada bangunan ini, pada kenyataannya pintu bangunan tersebut tidak mencapai seribu, Sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai Pintu Seribu.

img-3473-jpg-5760eb44cf7a614f0599c45a.jpg
img-3473-jpg-5760eb44cf7a614f0599c45a.jpg
Hari mulai senja dan saya bersama rombongan harus meninggalkan Kota Semarang untuk kembali ke Jakarta. Sungguh perjalanan Hunting Photography yang luar biasa, sehingga banyak sekali pengalaman dan pengetahuan yang saya dapat di Kota Semarang terlebih juga  adalah menambah wawasan saya tentang sejarah yang ada di Kota Semarang Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun