Kemarin malam, saya dan teman saya ngalor-ngidul membicarakan sepakbola terutama klub kesayangan masing-masing. Sudah menjadi kebiasaan bagi kami melakukan rutinitas ini setiap kali nongkrong di warung kopi sambil beberapa kali mengadu game PES di android kami.
Saya tidak mengerti kenapa rasanya begitu mengasyikkan sekali kami terbawa obrolan bola sampai gak tahu waktu, jika sudah seperti ini setiap dari kami pasti suka ngomong yang tinggi-tinggi tentang klub kesayangannya. Membela klub secara sporadis dan fanatik buta, seolah-olah kebanggaan pada klub-nya itu bisa menambah derajat manusia, padahal ya tetap gak ngefek apa-apa pada kami, gak ada toh ceritanya orang disegani orang lain gara-gara dia Fans Real Madrid.
Paling menyebalkan kalau udah ngomongin bola sambil guyonan ceng-cengin klubnya yang kalah, saya rasanya sudah keburu gedhek duluan sebelum di-cengin aneh-aneh oleh mereka, ya kalau menurut saya sih kebetulan aja tim-nya lagi bagus, sedangkan tim saya lagi gurem. Ya kalau keadaannya udah kebalik gantian saya provokasi deh.
Selalu ada yang seru dalam obrolan kami, kawan saya seorang fans Chelsea akhir-akhir ini sudah ngeresa gedhe kepalanya, tingkah lakunya sudah beda, jalannya kini sudah petentang-petenteng macam juara olimpiade. Usut punya usut klub kesayangannya habis membeli beberapa punggawa baru macam: Timo Werner, Hakim ziyech, Haverzt, Thiago Silva, dan Ben Chilwell.
Omongannya sudah ketinggian sekarang, katanya sudah yakin bisa juara Liga Inggris dan Liga Champions. Katanya lagi, target Chelsea sudah paling mentok juara Piala Dunia antar Klub dengan modal pemain-pemain baru ini.
“Hahahaha.. Chelsea beli Haverzt mahal lek.” Katanya
“Langsung masuk 3 pemain lek, Haverzt, Thiago Silva sama Ben Chilwell” Tambahnya
Saya berusaha tidak terpancing akan omongannya, saya begitu mahfum melihat aktivitas belanja Chelsea yang begitu jor-joran beli pemain kali ini, karena tahun lalu mereka dihukum tidak boleh melakukan transfer pemain. Sedangkan tim favorit saya Manchester United rasa-rasanya belum muncul tanda-tanda membeli pemain baru, maka saya tidak menggubrisnya terlalu jauh.
“Ya bagus lek, emang Chelsea top bisa beli pemain bagus.” Jawab saya diplomatis
“MU gak beli pemain nanti peringkat 6 lagi lohh lek.” Balasnya