Tak lama, tim Gegana Polri dipimpin Dansubden Jibom, AKP Mujiaditiba di lokasi. Mereka sudah berpakaian dan perlengkapan Jibom. Meminta keterangan para saksi, proses tas itu berada di situ.
Tim Jibom dengan berani mendekati tas. Tentu dengan pakaian standar pelindung bom. Tas dibuka menggunakan alat, bukan dengan tangan langsung. Proses membuka, pelan...
Isinya segera kelihatan. Ternyata pakaian. Dibongkar lebih dalam. Isinya dituang ke tanah. Isinya memang pakaian. Agak kumuh gitu. Mungkin pakaian bekas. Atau gombal.
Proses selesai. Warga bersorak. Entah sorak gembira, atau merasa gak seru. Cuma mereka yang tahu.
Tapi, mengapa warga begitu paranoid? Apakah mereka terpengaruh bom bunuhdiri pelaku Agus Sujatno (34) di Mapolsek Astana Anyar, Bandung pada Rabu, 7 Desember 2022? Tapi, itu kan bom panci? Masak, ini bom tas?
Mungkin pula warga ngeri, sekarang dekat Natal dan Tahun Baru. Biasanya teroris ngebom di hari-hari begini. Tapi, masak teroris ngebom di gang sempit, rumah warga sederhana? Buat apa? Bukankah teroris juga orang-orang sederhana? Tak mungkin orang kaya.
Tapi jelas, warga Cipinang ngeri pada tas itu. Kebetulan ada yang nge-prank mereka, membuang tas.
Warga tak perlu khawatir soal keamanan. Polda Metro Jaya menurunkan 8.000 pasukan pengaman Nataru, Natal dan Tahun Baru. Menyebar se Jakarta. Sejak 22 Desember 2022 besok sampai 3 Januari 2023.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan kepada pers mengatakan:
"Kita siapkan delapan ribu pasukan lebih, ya... Disebar dari kepolisian di seluruh wilayah Jakarta."
Polisi disebar menjaga gereja, lokasi hiburan dan titik-titik rawan kejahatan di Jakarta. Sedangkan, secara nasional Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kepada pers, menyiapkan 166 ribu pasukan gabungan TNI Polri.