Mohon tunggu...
Djono W. Oesman
Djono W. Oesman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Punggung Dibor di Novel 728 Hari

24 Oktober 2015   10:10 Diperbarui: 24 Oktober 2015   10:15 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Lupusku kambuh. Dokter prediksi, usiaku tinggal 728 Hari. Mama tak kuberitahu. Kasihan. Dia sudah habis-habisan merawatku. Sampai napasku sesak. Dan, berakhir di pelukannya.” (alm. Eva Meliana, tokoh di novel kisah nyata 728 Hari)

--------------------[caption caption="Cover Novel 728 Hari."][/caption]

Eva lahir di Dusun Duduhan, Desa Mekarsari, Kecamatan Kotawinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, 5 September 1976. Meninggal di Jakarta, 1 April 2014. Terakhir tinggal di Jatibening, Bekasi, Jabar.

Dia wanita biasa. Lulusan akademi sekretaris di Jakarta. Pekerjaan Master of Ceremony pernikahan. Sekretaris Yayasan Lupus Indonesia. Sekretaris Dahlanis, komunitas pendukung Dahlan Iskan saat maju Calon Presiden RI dari Partai Demokrat di Pilpres 2014.

Perjalanan hidup Eva luar biasa. Untuk diagnosis, punggungnya dibor. Cairan sumsum tulang belakang diambil, diperiksa. Hasilnya, dia kena Lupus. Sejak itu Lupus ‘menggigiti’ organ-organ dalam. Satu demi satu.

Organ yang rusak, dioperasi, dibuang. Kehilangan satu organ disusul kedua, ketiga, keempat... Lupus ‘memakan’, lalu mencampakkannya. Bagai membuang kulit pisang.

Ibunda merawat habis-habisan. Eva begitu cinta ibunda. Jalinan cinta ibu-anak sungguh inspiratif, membangun semangat juang.

Suami Eva sudah tahu Lupus Eva sejak mereka belum menikah. Lelaki itu tetap nekad menikahi Eva. Tak ayal, pernikahan mereka garing terseok-seok. Sang suami tabah. Sampai Eva meninggal, dia tetap cinta Eva.

Novel ini punya banyak kejutan. Mengharukan, tapi tidak jatuh cengeng. Logika cerita terjaga baik. Gaya penulisan renyah. Di beberapa bagian muncul kejutan-kejutan alamiah. Membuat pembaca terpaku di buku.

Pembaca novel 728 Hari (336 halaman) ini tidak akan merasa rugi membeli Rp 75.000. Value novel jauh lebih tinggi dibanding

harganya. Dari harga itu, yang Rp 5.000 disumbangkan ke penderita Lupus Indonesia melalui Yayasan Lupus Indonesia. Donasi ini tercantum di back cover buku.

Buku akan di-launching Bos Koran Jawa Pos, Dahlan Iskan di Universitas Pancasila Jakarta, 4 November 2015. Ketua Yayasan Lupus Indonesia Tiara Savitri mendampingi peluncuran tersebut. Digelar acara talk-show disana.

Novel akan beredar di toko buku Gramedia dan Gunung Agung se-Jabodetabek mulai Senin, 26 Oktober 2015. Peredaran nasional mulai 1 November 2015. Mulai hari ini dijual juga di Tokopedia.com.

Tulisan The Story Behind the Novel dipaparkan secara serial di Fanpage @728 Hari. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun