Mohon tunggu...
Dwiyana Wika Rini
Dwiyana Wika Rini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswi Mercu Buana-41522110026-Prodi TI

Dosen pengampuh Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Sabtu 17:30 - 18:40 (VE-014), jurusan teknik informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Metafora The Ring og Gyges, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

13 Juni 2024   23:04 Diperbarui: 13 Juni 2024   23:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Korupsi adalah fenomena global yang merusak tatanan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara. Di Indonesia, korupsi telah menjadi masalah serius yang mempengaruhi berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan pelayanan publik. Untuk memahami motivasi di balik tindakan korupsi dan implikasinya, kita dapat merujuk pada metafora filosofis yang dikenal sebagai "The Ring of Gyges". Metafora ini, yang diperkenalkan oleh Plato dalam karyanya "Republic", menawarkan wawasan mendalam tentang sifat manusia dan godaan untuk melakukan kejahatan ketika merasa tidak terlihat atau tidak akan dihukum.

Deskripsi Singkat:
"The Ring of Gyges" adalah sebuah cerita mitologis yang diceritakan oleh Plato dalam dialognya "The Republic". Cerita ini digunakan oleh Plato untuk mengilustrasikan konsep moralitas dan keadilan dalam konteks filosofis.

Alur Cerita:
Cerita dimulai dengan Glaucon, saudara Plato, yang menceritakan kisah tentang Gyges, seorang gembala Lydia. Suatu hari, Gyges menemukan sebuah cincin emas dalam sebuah gua setelah terjadi gempa bumi. Cincin tersebut memiliki kekuatan ajaib yang bisa membuat pemakainya menjadi tidak terlihat saat cincin itu diputar ke posisi tertentu.

Gyges segera menyadari kekuatan cincin tersebut dan menggunakannya untuk menyusup ke istana kerajaan, menggoda ratu, membunuh raja, dan akhirnya merebut takhta. Dengan cincin tersebut, Gyges bisa melakukan semua tindakan jahatnya tanpa takut ketahuan atau dihukum.

Metafora The Ring of Gyges

"The Ring of Gyges" adalah kisah tentang seorang gembala bernama Gyges yang menemukan sebuah cincin dengan kekuatan luar biasa: cincin tersebut membuat pemakainya tidak terlihat. Dengan kekuatan ini, Gyges mampu melakukan tindakan-tindakan amoral tanpa takut ketahuan atau dihukum. Ia kemudian menggunakan kekuatan ini untuk membunuh raja dan mengambil alih takhta. Plato menggunakan cerita ini untuk mengeksplorasi pertanyaan mendasar tentang moralitas dan keadilan. Apakah manusia akan tetap bertindak adil jika mereka memiliki kekuasaan absolut dan jaminan impunitas? Plato berargumen bahwa kebanyakan orang akan menyerah pada godaan dan menggunakan kekuatan tersebut untuk keuntungan pribadi, menunjukkan bahwa moralitas sering kali ditentukan oleh takut akan hukuman, bukan oleh komitmen intrinsik terhadap keadilan.

Fenomena Korupsi di Indonesia

Di Indonesia, korupsi telah menjadi endemik dan mempengaruhi berbagai sektor. Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi yang dirilis oleh Transparency International, Indonesia sering menempati peringkat rendah, yang menunjukkan bahwa korupsi adalah masalah yang meluas. Berbagai kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi, baik di pemerintahan pusat maupun daerah, menunjukkan bahwa korupsi telah merasuki struktur pemerintahan.

Korupsi di Indonesia sering kali dihubungkan dengan beberapa faktor kunci:
 1. Kelemahan dalam Sistem Hukum dan Pengawasan: Penegakan hukum yang lemah dan kurangnya mekanisme pengawasan yang efektif membuat banyak tindakan korupsi tidak terdeteksi atau tidak dihukum dengan tegas.
2. Budaya Patronase dan Nepotisme: Sistem politik dan sosial di Indonesia sering kali didominasi oleh budaya patronase dan nepotisme, di mana jabatan dan kekuasaan diberikan berdasarkan hubungan pribadi dan bukan berdasarkan kompetensi atau integritas.
3. Kurangnya Transparansi: Proses pengambilan keputusan yang tidak transparan dan akses terbatas terhadap informasi publik membuat masyarakat sulit untuk mengawasi dan menilai tindakan pemerintah.

Menghubungkan Metafora dengan Realitas Korupsi

Metafora "The Ring of Gyges" sangat relevan dalam konteks korupsi di Indonesia. Seperti Gyges yang menggunakan kekuatan cincinnya untuk keuntungan pribadi tanpa takut ketahuan, banyak pejabat dan individu di Indonesia yang melakukan tindakan korupsi karena mereka merasa aman dari pengawasan dan hukuman. Kekuasaan dan posisi mereka memberi mereka "cincin" yang membuat mereka tidak terlihat oleh hukum dan etika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun