Semen hijau akan dimunculkan sebagai alternatif berkelanjutan terhadap semen Portland konvensional, yang dikenal sebagai salah satu penyebab emisi karbon dioksida terbesar di industri konstruksi. Dalam upaya meminimalkan dampak lingkungan, banyak jenis semen hijau yang dikembangkan, termasuk semen geopolimer yang memanfaatkan limbah industri seperti flyash dan slag. Selain itu, inovasi dalam teknologi manufaktur memungkinkan penggunaan bahan baku alternatif yang mengurangi penggunaan sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca. Salah satu manfaat utama semen hijau adalah peningkatan ketahanan material terhadap korosi dan kondisi yang keras, menjadikannya pilihan yang menarik bagi para insinyur dan arsitek. Namun, tantangan seperti tingginya biaya awal, kurangnya standar yang jelas, dan terbatasnya pengetahuan profesional konstruksi masih perlu diatasi. Untuk mendorong adopsi semen ramah lingkungan secara luas, diperlukan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk memperkuat penelitian dan pengembangan serta mengembangkan peraturan yang mendukung penggunaan semen ramah lingkungan. Inovasi dalam merancang campuran semen ramah lingkungan yang lebih efisien juga dapat mengoptimalkan kinerjanya, menjadikannya pilihan yang lebih menarik untuk proyek konstruksi di masa depan.
Jenis Semen Hijau
1.Semen Geopolimer:
Terbuat dari bahan baku seperti fly ash, slag, atau metakaolin yang diaktivasi dengan alkali. Semen ini memiliki daya tahan yang baik dan emisi CO2 yang lebih rendah dibandingkan semen portland.
2.Semen Berbasis Biomassa:
Menggunakan bahan organik sebagai pengganti sebagian dari bahan baku tradisional, yang mengurangi jejak karbon.
3.Semen Recycled:
Memanfaatkan limbah konstruksi dan material bekas sebagai komponen dalam produksi semen, mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru.
Proses Pembuatan Semen Hijau
*Penggilingan:
Bahan baku seperti fly ash, slag, atau metakaolin harus digiling menjadi serbuk halus untuk meningkatkan reaktivitasnya. Penggilingan dapat dilakukan menggunakan mesin penggiling atau ball mill.