Salah satu dampak dari perusakan hutan adalah hilangnya keanekaragaman hayati. Hutan menjadi tempat hidup bagi ribuan jenis tumbuhan dan hewan yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, dengan adanya deforestasi, habitat tumbuhan dan hewan menjadi rusak dan banyak spesies yang terancam punah. Hal ini berdampak pada terganggunya siklus makanan di ekosistem, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kelangsungan hidup manusia.
Selain itu, perusakan hutan juga dapat memperburuk kualitas udara dan air. Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon dan penghasil oksigen, sehingga ketika hutan dirusak maka karbon dioksida akan terlepas ke udara dan menyebabkan perubahan iklim. Selain itu, hutan juga berfungsi sebagai sumber air bersih. Ketika hutan dirusak, sumber air akan tercemar oleh limbah dan partikel debu yang berasal dari kegiatan manusia.
Untuk mengurangi dampak negatif dari perusakan hutan, perlu dilakukan upaya pelestarian hutan yang berkelanjutan. Salah satu cara untuk melakukan pelestarian hutan adalah dengan melakukan penghijauan atau reboisasi. Penghijauan dapat membantu menambah jumlah vegetasi dan memperbaiki kondisi lingkungan sekitar.
Selain itu, juga perlu dilakukan pengawasan dan penegakan hukum yang ketat terhadap aktivitas-aktivitas yang merusak hutan seperti illegal logging, perkebunan liar, dan pembakaran hutan. Dalam hal ini, pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta harus bekerja sama untuk mengatasi masalah perusakan hutan.
Dalam rangka menjaga fungsi dan jasa ekosistem yang dihasilkan oleh hutan, perlu adanya upaya pelestarian hutan yang berkelanjutan. Upaya ini meliputi penghijauan, pengawasan dan penegakan hukum, serta edukasi yang luas. Dengan demikian, dapat diharapkan perusakan hutan dapat dikurangi dan fungsi dan jasa ekosistem yang dihasilkan oleh hutan dapat tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H