Mohon tunggu...
Wiwit SHM
Wiwit SHM Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Menjadi Istri dan Ibu yang terbaik buat keluargaku tercinta. Silahkan follow blog saya http://www.blogger.com/wiwitsuhaimi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Melakukan Perubahan Diri Sebelum Sakratul Maut Datang

6 Agustus 2012   00:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:12 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat lumpur melumuridiridan air keruh mengalir darah dan saatitu pula gerak waktu tak dapat merobah seseorangmenjadi bebas. Maka dengan angkuhnya seseorang berkata,”akulah setumpuk raga yang bebas menentukan langkahku sendiri”. Kemanakah arah tujuan yang akan ditempuh ?.

Ramadhan tinggalmenghitung hari,lebih kurang dua pekan lagi. Ramadhan tempatmensucikan diri dan tempat meminta ampun atas segala kotorandebu dan dekil yang selama ini begitu setia menempel diraga, akankah terlepas ?.

Sayasebagai individual muslimah, tidak selalu ada dalam rangkulan Yang Maha Pencipta. Namun setidaknya, marilahberusaha untuk merangkak sedepa demi sedepa dalam melakukan perubahan diri. Perubahan diri yang dimaksud, menurut Dr. Muhammad Alghazali adalah :

1. Memanfaatkan waktu luang sebaik mungkin.

2. Mencari ilmu.

3. Jangan terlalu larut dalam kesedihan.

4. Menguasai dan mengatasi rasa cemas.

5. Menghilangkan rasa dendam.

6. Menghilangkan sifat egois.

7. Jangan mengharapkan balasan timbal balik.

8. Berpikiran positif terhadap apa yang dilakukan.

9. Mengoreksi diri.

10 Bersipat sabar.

11 Menjadi diri sendiri.

12 Bersih lahir batin.

13 Membekali diri dengan Iman dan Taqwa.

Firman Allah dalam QS. Az-Zukhruf 84-85 : “Dan dialah Tuhan yang disembah dilangit dan dibumi, dan dialah yang Maha Mengetahui, dan Maha Suci Tuhan yang mempunyai kerajaan langit dan bumi”.

Sebelum Ramadhan berlalu, “Siratul Mustaqim” yaitu saat yang paling tepat untuk menuju kejalan yang lurus masih terbuka lebar bagi kita semua, agar kelak kita siap menghadapi Sakratul Maut. Seperti Firman Allah SWT,”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan (QS.29.57)”.

Adapun tanda-tanda kematian akan datang :

1. Tenaga yang sudah melemah.

2. Sering datangnya penyakit. Penyakit yang tak kunjung sembuh.

3. Uban yang mulai tumbuh.

4. Usia yang sudah tua. Umur udah mencapai 60 tahun.

5. Berubahnya pendengaran dan penglihatan.

Seandainya bila kita banyak mengingat kematian pada siang hari dan malam hari, niscaya akan tertanam pada diri kebencian terhadap segala hal yang fana dan akan tertahan kecintaan dalam diri kepada segala hal yang abadi (Umar Ibnu Abdul Aziz).

Selama matahari terbit dan terbenam, maka Malaikat Maut selalu berseru:

Wahai orang-orang berumur 40 tahun, ini saatnya bagi kalian untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena pikiran serta kekuatanmu masih kuat”.

“Wahai orang-orang yang telah berumur 50 tahun, waktu menuai telah dekat”.

“Wahai orang-orang yang telah berumur 60 tahun, engkau telah lupa dengan siksaan dan tidak mengindahkan panggillan, maka tidak seorangpun yang akan menjadi penolongmu”.

Hidup harus optimis. Tiada hari untuk berleha-leha selama kita masih mampu untuk melakukan perubahan diri, kenapa tidak ?.

Semoga kita semua termasuk orang yang selalu mengingat akan kematian, “Nauzubillahiminzaliq”

Sumber : -Buku Dr. Muhammad Al Ghazali.

-Buku Imam Qurthubi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun