Sinetron yang tayang disalah satu stasiun tv swasta di Indonesia ini menceritakan kehidupan remaja SMA di Jakarta, yang notabene adalah kota metropolitan. Tokoh utama dalam sinetron ini bernama Sridatang dari jogja kemudian bersekolah di sekolah elit yang kebanyakan siswanya adalah kaum sosialita. Di sinetron ini tokoh utama di ceritakan selalu di bully oleh sebuah geng yang bernama the johits. The johits beranggotakan lima orang yang kaya, stylish dan terkenal.
Adalah Sri (diperankan oleh Febby Rastanty) yang digambarkan sebagai sosok cewek lugu, agak tomboi, cerdas, dan mandiri. Sarah (diperankan oleh Rianti Cartwright), bude Sri, menyekolahkan gadis pindahan Yogyakarta itu ke sebuah sekolah swasta yang cukup ternama, satu sekolah dengan Naomi (diperankan oleh Audi Marissa), sepupu Sri. Sejak awal masuk sekolah, Sri selalu menjadi bahan cemoohan lantaran penampilannya yang kampungan. Parahnya, Naomi mengakui kalau Sri adalah anak pembantu di rumahnya. Di sekolah ada geng dancer bernama The Johits alias jomblo ngehits, yaitu sekumpulan cewek sosialita sekolah yang paling ngehits, diketuai oleh Princess (diperankan oleh Agatha Pricilla) yang diam-diam menyukai Dafa (diperankan oleh Dimas Anggara). Di sisi lain, Dafa dekat dengan Sri sehingga membuat Levin (diperankan oleh Derby Romero), cowok keren di sekolah itu, mencemooh keduanya. Maklum, Levin adalah musuh bebuyutan Dafa dan selalu menganggap kalau Sri adalah biang kesialan.
Sinopsis diambil dari : http://www.slidegossip.com/2013/10/sinopsis-dan-daftar-artis-pemain-sinetron-diam-diam-suka-di-sctv.html
Dalam sinetron ini banyak dipertontonkan adegan-adegan kekerasan yang tidak sesuai dengan etika masyarakat Indonesia. Sri sering di bully dan dilecehkan oleh the johits dan tidak melalakukan perlawanan, sri selalu di bully baik secara fisik maupun verbal. Hal ini merupakan contoh yang tidak baik untuk remaja-remaja Indonesia. Sebuah gambaran buruk tentang pendidikan di Indonesia, mau dibawa kemana bangsa ini ketika banyak tontonan yang tidak berbobot yang justru di sukai oeh remaja. Remaja merupakan usia yang masih labil dan masih belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Ketika mereka dijejali oleh tontonan yang tidak bermutu maka mereka akan mengimitasinya secara mentah-mentah tanpa menyaringnya terlebih dahulu.
Kehidupan yang di gambarkan dalam sinetron ini tidak sesuai dengan etika masyarakat timur, dari pakaian mereka yang terlalu minim, seperti rok sekolah yang mereka gunakan dan style mereka yang kebarat-baratan seperti mengecat rambutnya menjadi berwarna-warni. Di sinetron ini juga banyak terdapat bahasa-bahasa gaul yang terkesan alay yang banyak ditiru oleh remaja Indonesia.
Di sinetron ini juga digambarkan bagaimana kehidupan kaum sosialita yang sombong. Dalam sinetron ini kita seperti diajarkan untuk berteman dengan orang yang strata nya sederajat dengan kita, dan kita tidak boleh berteman dengan orang yang derajatnya lebih rendah seperti Sri. Dan yang mengkhawatirkan ialah mereka tidak tau etika dan sopan santun terhadap orang yang lebih tua seperti guru. Mereka berani kepada guru, berteriak-teriak sesukannya terhadap guru. The johits juga digambarkan kalau mereka berani melawan orang tua mereka.
Dari segi estetika sinetron ini tergolong biasa saja. Estetika berkaitan dengan seni dan keindahan. Yang terlihat menarik hanya pemain-pemain yang ganteng dan cantik dengan background yang membosankan dan jalan cerita yang mudah ditebak.
Menurut pandangan saya sinetron ini tidak layak untuk ditonton oleh remaja Indonesia karena menimbulkan efek buruk untuk mereka. Mereka bisa saja meniru adegan-adegan bullying, dan melakukan aksi bullying terhadap teman mereka yang tidak disukainya.
