Semua pihak, termasuk lembaga amal Islam, harus memberi respons yang cepat dan tepat terhadap krisis kemanusiaan yang melanda banyak negara di seluruh dunia. Lembaga-lembaga ini, yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam seperti zakat, sedekah, dan wakaf, telah memainkan peran penting dalam membantu mereka yang membutuhkan, baik di tingkat lokal maupun internasional. Kita akan melihat bagaimana lembaga amal Islam membantu menangani krisis kemanusiaan dan memberikan bantuan global, serta bagaimana tindakan mereka didasarkan pada nilai-nilai Islam.Â
Islam menekankan bahwa solidaritas, kasih sayang, dan tanggung jawab sosial adalah hal penting. Salah satu rukun Islam adalah Zakat, yang mewajibkan setiap Muslim yang mampu untuk memberikan sebagian kekayaan mereka kepada orang-orang yang kurang beruntung. Wakaf dan sedekah, pemberian aset secara sukarela untuk kepentingan umum, juga menjadi mekanisme penting untuk mendistribusikan kekayaan dan mendukung kesejahteraan sosial. Ini adalah prinsip-prinsip yang digunakan oleh berbagai lembaga amal Islam untuk menjalankan misi kemanusiaan mereka.
Lembaga amal Islam segera memberikan bantuan darurat saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau kekeringan. Mereka memberikan korban makanan, air bersih, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Organisasi seperti Islamic Relief, Muslim Aid, dan banyak organisasi lokal lainnya sering kali berada di garis depan dalam reaksi terhadap bencana, bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi internasional untuk memastikan bantuan sampai kepada yang membutuhkan.
Lembaga amal Islam tidak hanya berfokus pada bantuan darurat, tetapi juga pada dukungan jangka panjang untuk membantu masyarakat pulih dari krisis. Program pemberdayaan ekonomi, pendidikan gratis, dan pembangunan infrastruktur adalah bagian dari ini. Misalnya, banyak lembaga amal Islam membangun sekolah, klinik kesehatan, dan program pelatihan keterampilan untuk pengungsi setelah krisis kemanusiaan di Suriah. Oleh karena itu, mereka tidak hanya menyediakan bantuan segera, tetapi juga  juga membantu membangun kembali kehidupan yang terkena dampak krisis.
Di daerah-daerah yang terkena dampak krisis, lembaga amal Islam juga aktif menyediakan layanan kesehatan. Mereka mendirikan klinik dan rumah sakit, mengadakan kampanye kesehatan, dan memberikan perawatan medis secara gratis kepada yang membutuhkan. Misalnya, Islamic Medical Association of North America (IMANA) telah mengirimkan tim medis ke berbagai wilayah yang terkena konflik dan bencana untuk menyediakan layanan medis yang sangat diperlukan. Metode ini menunjukkan komitmen mereka terhadap kesejahteraan manusia.
Lembaga amal Islam tidak hanya bekerja sendiri dalam menjalankan misi kemanusiaannya, tetapi mereka juga bekerja sama dengan organisasi internasional lainnya seperti PBB, Palang Merah, dan berbagai kelompok non-pemerintah. Kerjasama ini memungkinkan mereka untuk memperluas jangkauan bantuan dan memastikan bahwa bantuan yang diberikan lebih efisien dan tepat sasaran. Contoh nyata dari kerja sama ini adalah bekerja sama dengan badan-badan PBB seperti Komisoner Tinggi PBB untuk Pengungsi, UNHCR, dan UNICEF untuk membantu anak-anak dan pengungsi. Selain itu, mereka bekerja sama dengan lembaga non-pemerintah (NGO) internasional untuk memberikan bantuan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Lembaga amal Islam menggunakan jaringan global mereka untuk menggalang dana dari umat Muslim di seluruh dunia. Kampanye penggalangan dana dilakukan di masjid, platform media sosial, dan acara amal. Di berbagai negara, berbagai program bantuan kemanusiaan didanai dengan dana yang dikumpulkan. Dengan cara ini, mereka dapat memastikan bahwa orang-orang yang paling membutuhkan mendapatkan bantuan dengan cepat dan tepat.
Lembaga amal Islam tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi mereka juga mendorong komunitas internasional untuk bertindak dan meningkatkan kesadaran tentang krisis kemanusiaan. Mereka mengumpulkan dukungan global dan menarik perhatian terhadap masalah kemanusiaan melalui seminar, konferensi, dan kampanye publik. Metode ini tidak hanya membantu dalam penggalangan dana tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan global.
Contoh nyata bantuan kemanusiaan lembaga amal islam adalah penyaluran dana zakat yang dilakukan oleh BAZNAS dari tahun 2018 sampai 2021 untuk Palestina terdiri dari bantuan biaya hidup, kafalah relawan dan bantuan pembangunan. Sebaran program bantuan kemanusiaan untuk Palestinat terdiri dari bantuan kemanusiaan Palestina dan kegiatan Ramadan melalui Al Thoure Silwan Women Center, bantuan kemanusiaan Palestina melalui United Nation of Relief and Works Agency for Palestine (UNWRA), penyaluran bantuan pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron bersama  Majelis  Ulama  Indonesia,  penggalangan  dana  melalui  Dompet Solidaritas  Dunia  Islam, bantuan musim dingin dan bantuan untuk para pengungsi Palestina.
Namun, dalam operasionalnya, lembaga amal Islam juga menghadapi berbagai tantangan. Logistik, peraturan yang ketat di beberapa negara, dan stigma negatif yang kadang-kadang terkait dengan organisasi berbasis agama adalah beberapa kendala yang harus diatasi. Tantangan ini memberi kita kesempatan untuk menjadi lebih kreatif dan lebih mahir. Lembaga amal Islam telah memanfaatkan teknologi seperti blockchain untuk transparansi keuangan dan aplikasi mobile untuk penggalangan dana untuk mengatasi beberapa tantangan operasional. Mereka juga dapat melacak dan memastikan bahwa bantuan sampai kepada yang paling membutuhkan dengan lebih efisien berkat teknologi.