Mohon tunggu...
Dwi Wahyu Alfajar
Dwi Wahyu Alfajar Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Sarjana Pendidikan

Mari menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Labobar: Muslim Tempatan Tanimbar dan Rupa Kehidupannya

17 September 2024   21:52 Diperbarui: 17 September 2024   22:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan dari puncak Gunung Labobar (Sumber: Dok. pribadi)

Tahu nggak sih? Per semester pertama tahun 2024, jumlah penduduk Indonesia mencapai 282.477.584 jiwa. Ini berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Dari jumlah tersebut, penduduk yang menganut Kepercayaan dan Konghucu masing-masing sebesar 0,03%. Penganut Budha dan Hindu masing-masing 0,71% dan 1,68%. Kemudian, penganut Katolik sebesar 3,07% dan Kristen sebesar 7,40%. Sementara Islam sebagai agama mayoritas dianut oleh 87,08% penduduk Indonesia.

Meskipun Islam sebagai agama mayoritas penduduk Indonesia, terdapat komunitas-komunitas muslim yang menjadi minoritas di beberapa wilayah seperti di provinsi Nusa Tenggara Timur, Bali, Sulawesi Utara, Papua, dan Maluku.

Salah satu di antaranya adalah komunitas muslim yang tinggal di Desa Labobar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.

Desa Labobar merupakan salah satu kampung yang didiami oleh komunitas muslim asli Maluku. Desa ini berada di Kecamatan Wuar Labobar yang terletak di barat laut Pulau Yamdena.

Untuk menuju desa ini, diperlukan waktu sekitar 6-7 jam. Dari Kota Saumlaki menuju Pelabuhan Larat dapat ditempuh menggunakan mobil selama kurang lebih 4 jam. Dilanjutkan dengan menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Larat menuju Desa Labobar sekitar 3 jam.

Baca juga : Mengenal Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Komunitas Muslimnya

Berikut adalah beberapa hal yang saya temukan ketika berkunjung ke kampung ini pada tahun 2019.

Gunung Labobar: Puncak Tertinggi di Kepulauan Tanimbar

Gunung Labobar (Sumber: Dok. pribadi)
Gunung Labobar (Sumber: Dok. pribadi)

Gunung Labobar merupakan puncak tertinggi yang ada di Kepulauan Tanimbar. Meskipun ketinggian gunung ini hanya sekitar 400 mdpl, diperlukan waktu mendaki kurang lebih 2 jam untuk mencapai puncaknya. 

Kegiatan mendaki puncak gunung labobar akan lebih seru jika ditemani oleh pemuda-pemudi lokal. Canda dan tawa sepanjang jalur dakian membuat lelah tidak begitu terasa. Keindahan memandangi pulau-pulau di sekeliling Pulau Labobar dan birunya Laut Banda membayar segala upaya untuk menjangkau puncak Gunung Labobar.

Pemandangan dari puncak Gunung Labobar (Sumber: Dok. pribadi)
Pemandangan dari puncak Gunung Labobar (Sumber: Dok. pribadi)

Gunung Labobar ini yang kemudian dijadikan nama kecamatan Wuar Labobar. Dalam bahasa setempat, “wuar” berarti “gunung”. Sehingga Wuar Labobar diartikan menjadi Gunung Labobar. 

Pendidikan di Desa Labobar

Meskipun termasuk salah satu daerah terluar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, fasilitas pendidikan dasar hadir di Desa Labobar. Terdapat satu sekolah dasar, yaitu SD Negeri Labobar. Pada tahun ajaran 2024/2025 ini terdapat 148 siswa dan 7 guru. Selain itu juga terdapat satu sekolah menengah, yaitu SMP Negeri  Wuar Labobar. Pada tahun ajaran 2024/2025 ini terdapat 83 siswa dan 4 guru. 

SD Negeri Labobar (Sumber: Dok. pribadi)
SD Negeri Labobar (Sumber: Dok. pribadi)
Meskipun memiliki lembaga formal jenjang menengah, beberapa warga Labobar tak segan mengirimkan putra-putrinya ke pesantren-pesantren yang ada di Kota Tual, Maluku Tenggara.

Sementara itu, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas atau pendidikan tinggi, anak-anak Labobar harus bersekolah di ibukota kecamatan Wuar Labobar, Tanimbar Utara, atau bahkan ke Kota Saumlaki.

Anak-anak mengaji (Sumber: Dok. pribadi)
Anak-anak mengaji (Sumber: Dok. pribadi)
Di samping mengenyam pendidikan di lembaga formal yang ada di desa, anak-anak di Labobar juga memiliki rutinitas mengaji di pagi hari. Biasanya anak-anak akan berkumpul di rumah ustadz/ustadzah untuk mengaji iqra atau Alquran.

Sumber Kehidupan Masyarakat Labobar

Masyarakat Labobar berpenghasilan sebagai petani rumput laut dan kelapa. Berdasarkan Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023, petani rumput laut di Desa Labobar mendukung munculnya 4.585 rumah tangga usaha budi daya rumput laut di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Hamparan rumput laut yang dijemur oleh warga (Sumber: Dok. pribadi)
Hamparan rumput laut yang dijemur oleh warga (Sumber: Dok. pribadi)

Sementara itu, petani kelapa di Desa Labobar mendukung terciptanya 8.983 rumah tangga usaha tanaman perkebunan kelapa berdasarkan Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023.

Meskipun masyarakat Labobar bertani rumput laut dan kopra, tak serta-merta mengurungkan niat beberapa warganya untuk pergi mengadu nasib ke ibukota kabupaten, Kota Saumlaki. Beberapa di antaranya bekerja sebagai pegawai di kantor pemerintah dan juga berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah Islam swasta.

Salah satu warga mencuci kelapa untuk dijemur menjadi kopra (Sumber: Dok. pribadi)
Salah satu warga mencuci kelapa untuk dijemur menjadi kopra (Sumber: Dok. pribadi)

Begitulah sedikit gambaran terkait kehidupan komunitas muslim yang ada di Desa Labobar. Jika kamu berkesempatan mengunjungi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sempatkanlah berkunjung ke kampung muslim di ujung pulau ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun