Kegiatan mendaki puncak gunung labobar akan lebih seru jika ditemani oleh pemuda-pemudi lokal. Canda dan tawa sepanjang jalur dakian membuat lelah tidak begitu terasa. Keindahan memandangi pulau-pulau di sekeliling Pulau Labobar dan birunya Laut Banda membayar segala upaya untuk menjangkau puncak Gunung Labobar.
Gunung Labobar ini yang kemudian dijadikan nama kecamatan Wuar Labobar. Dalam bahasa setempat, “wuar” berarti “gunung”. Sehingga Wuar Labobar diartikan menjadi Gunung Labobar.
Pendidikan di Desa Labobar
Meskipun termasuk salah satu daerah terluar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, fasilitas pendidikan dasar hadir di Desa Labobar. Terdapat satu sekolah dasar, yaitu SD Negeri Labobar. Pada tahun ajaran 2024/2025 ini terdapat 148 siswa dan 7 guru. Selain itu juga terdapat satu sekolah menengah, yaitu SMP Negeri 5 Wuar Labobar. Pada tahun ajaran 2024/2025 ini terdapat 83 siswa dan 4 guru.
Meskipun memiliki lembaga formal jenjang menengah, beberapa warga Labobar tak segan mengirimkan putra-putrinya ke pesantren-pesantren yang ada di Kota Tual, Maluku Tenggara.
Sementara itu, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas atau pendidikan tinggi, anak-anak Labobar harus bersekolah di ibukota kecamatan Wuar Labobar, Tanimbar Utara, atau bahkan ke Kota Saumlaki.
Di samping mengenyam pendidikan di lembaga formal yang ada di desa, anak-anak di Labobar juga memiliki rutinitas mengaji di pagi hari. Biasanya anak-anak akan berkumpul di rumah ustadz/ustadzah untuk mengaji iqra atau Alquran.
Sumber Kehidupan Masyarakat Labobar
Masyarakat Labobar berpenghasilan sebagai petani rumput laut dan kelapa. Berdasarkan Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023, petani rumput laut di Desa Labobar mendukung munculnya 4.585 rumah tangga usaha budi daya rumput laut di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.