Aku akan memilih untuk menjadi seperti dirimu hujan
Karena, aku ingin jatuh di hatinya hingga dia tak bisa menghindariku
Sebesar apapun usahanya menghindariku
Aku akan tetap jatuh padanya, mengejarnya
Walau hanya setitik hujanku yang menyentuhnya
Tapi aku yakin, dia tak akan pernah membenci hujan
Maka, bolehkah aku menjadi hujannya?
Tak ku sadari, puisi ini menguatkan hatiku. Menyadarkanku, bahwa jatuh hati menjadi hak siapa saja, entah orang yang membuatku jatuh hati itu suka atau tidak tapi nikmati saja apa yang sedang ku rasa. Dan cukuplah bangun jembatan yang ku ingini dapat mempertemukanku dengannya, lewat sebuah doa itu saja. Dan saat melihat mentari pagi ini, aku putuskan untuk tidak mengubah apapun yang terjadi jauh-jauh hari di saat aku bertemu denganmu. Aku, Rindu, hujan, puisi, dan kamu, kita dipertemukan menjadi satu. Mungkin kita memang ditakdirkan menjalani scenario Tuhan yang begitu indahnya, seperti saat ini.
Sebelum beranjak masuk ke kelas pagi ini, ku sempatkan sejenak melihat langit dan awan. Lalu aku tersenyum dan berbisik pada alam ku titipkan salam rinduku padanya dan hujan.
Penulis
Dwi Utari