Mohon tunggu...
Dwi Urip
Dwi Urip Mohon Tunggu... Dosen - TelU Lecturer - Insan Kampus

Menuang kata, berbagi cerita...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Cilok Jajanan Anak Kampus

24 Oktober 2024   17:38 Diperbarui: 24 Oktober 2024   17:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi kalangan anak-anak dan remaja pasti mengenal jajanan yang satu ini, Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kampus yang dinamis, satu hal yang tak pernah gagal menarik perhatian mahasiswa adalah jajanan. Di antara beragam pilihan, cilok selalu menjadi primadona. Makanan sederhana berbahan dasar tepung tapioka ini tak hanya lezat, tapi juga murah meriah---dua hal yang sangat disukai oleh mahasiswa.

Harga Terjangkau, Solusi bagi Kantong Mahasiswa

Mahasiswa dikenal memiliki pengeluaran terbatas, terutama yang tinggal jauh dari rumah. Di sinilah cilok menjadi solusi. Dengan harga yang sangat terjangkau, biasanya hanya Rp 2.000 hingga Rp 5.000 per tusuk, cilok mampu mengganjal perut yang lapar setelah perkuliahan tanpa menguras kantong. Bagi banyak mahasiswa, cilok sering kali menjadi teman setia saat menunggu jadwal kuliah atau sekadar nongkrong dengan teman.

Salah satu daya tarik utama cilok adalah variasi saus yang bisa dipilih, mulai dari saus kacang, kecap, hingga sambal pedas. Banyak penjual cilok yang berinovasi dengan menambahkan topping seperti cilok kuah saus keju, mayones, atau bahkan taburan bubuk cabai. Ini membuat cilok tetap menarik bagi mahasiswa yang suka bereksperimen dengan rasa, sehingga tidak pernah terasa membosankan.

Penjual cilok bisa dengan mudah ditemukan di area kampus. Biasanya mereka berjualan menggunakan gerobak di depan gerbang atau di titik-titik keramaian mahasiswa, seperti kantin atau taman kampus. Ketersediaan yang melimpah dan lokasinya yang strategis menjadikan cilok pilihan yang praktis dan cepat, apalagi saat waktu kuliah yang padat tidak memungkinkan untuk makan besar.

Cilok juga menjadi bagian dari budaya nongkrong mahasiswa. Seringkali, mahasiswa yang sedang duduk di taman kampus atau menunggu jadwal kuliah akan membeli cilok untuk dinikmati bersama teman-teman. Selain menjadi pengganjal perut, cilok juga menjadi alasan untuk berkumpul dan bercengkerama, menciptakan momen kebersamaan yang sederhana namun bermakna.

Cilok bukan sekadar jajanan murah meriah, tapi juga bagian dari kehidupan sosial mahasiswa. Di balik kesederhanaannya, cilok memiliki tempat istimewa di hati banyak anak kampus, berkat rasa yang enak, harga yang terjangkau, dan kehadirannya yang selalu setia menemani hari-hari perkuliahan. Dengan segala kelebihannya, tak heran jika cilok akan terus menjadi jajanan favorit di kalangan mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun