Bukalah bacalah novel murid-muridku...
Cakrawala dalam kehidupan terhimpun dalam barisan pena hitam  itu
sebongka emas berlian terbenam dalam kisah manusia yang suci maupun kelam
berharga  namun tak berhitung nominal  bagi para penikmatnya Â
langkah manusia bertepi jurang, jalan  yang terjang, berbatu kerikil, berbatu tajam
terlukis penuh variasi warna dalam suka dan duka para si tokoh
Sang tokoh memutarkan panggung sandiwaranya dalam barisan pena hitam itu lagi
berjalan dalam balutan kisah masalah yang rumit bak pintalan benang yang serasa sulit terurai
pena sang penulis menari-nari melaui jari lentiknya tanpa batas merangkai kalimat-kalimat indahnya
Sang tokoh dalam novel menjalani kehidupannya dengan air mata, senyuman, cacian, amarah, cinta, rindu, dan benci