Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pengamat Pendidikan

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. PENGAMAT PENDIDIKAN - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Judi Online Membius si Miskin

7 November 2024   07:47 Diperbarui: 7 November 2024   07:49 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik layar yang gemerlap, 

Tersembunyi godaan yang kelam, 

Janji manis uang cepat, 

Namun ujungnya, hanya kehampaan.

Di dunia maya penuh rayuan, 

Bergelimang janji tanpa batas, 

Namun yang tak terlihat adalah, 

Kehancuran yang perlahan mendekat.

Berawal dari klik link tak jelas

Berlajut mencoba seperti main game

Eh ternyata harus top up pake uang

Berjudi bisa dari ruang mandi

Info dapat uang banyak

Membuat ingin main lagi dan lagi

Hingga uang di dompet habis

Pinjaman online sangat mudah diakses

Utang jadi meggunung

Uang hasil kerja tak cukup buat bayar

Teror tagihan sering mendengung

Jadi hudup berasa diuber-uber

Judi online, permainan berbahaya, 

Bukan jalan menuju kebahagiaan, 

Melainkan perangkap yang menggoda, 

Mengambil lebih dari yang dimiliki.

Hati-hati, wahai saudara sejatiku, 

Jangan biarkan dirimu terjebak, 

Dengan harapan yang semu dan palsu, 

Karena pada akhirnya, hanya sesal yang datang.

Uang bukan segalanya, 

Kebahagiaan lebih berharga, 

Jauhi permainan yang merusak, 

Bersama kita raih hidup yang lebih bermakna.

Jangan biarkan masa depanmu terkikis, 

Oleh nafsu yang tak terpuaskan, 

Hidupkan impian dengan cara yang benar, 

Jauhi judi online, untuk hidup yang lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun