Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kompak Membuang Puntung Rokok

15 Juni 2024   08:45 Diperbarui: 15 Juni 2024   08:51 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tukang ojek motor pangkalan membuang puntung rokok di jalan saat ada yang memanggilnya.

Tukang ojek online membuang puntung rokok di jalan saat dapat order.

Tukang taxi online membuang puntung rokok di jalan saat order masuk.

Tukang cilok membuang puntung rokok di jalan saat menjajakan cilok.

Tukang siomay membuang puntung rokok di jalan saat banyak pembeli.

Tukang gali saluran air membuang puntung rokok di jalan saat bekerja gali-gali.

Tukang sekoteng membuang puntung rokok di jalan saat rokok habis dan belum ada pembeli.

Tukang roti bakar membuang puntung rokok di jalan saat bengong nunggu pembeli.

Tukang jahit baju membuang puntung rokok di jalan saat menjahit apa saja sepanjang hari.

Tukang parkir membuang puntung rokok di jalan saat menunggu kendaraan masuk dan keluar tempat parkir.

Kasir super market membuang puntung rokok di jalan saat hendak masuk ke tokonya.

Pemain sepak bola membuang puntung rokok sesaat sebelum memulai latihan sepak bola.

Penonton pertandingan sepak bola merokok dan membuang puntung rokok sebelum klub idola memulai pertandingan.

Bapak-bapak membuang puntung rokok di jalan saat motornya mau masuk gerbang sekolah mengantar anaknya.

Pak Guru membuang puntung rokok di jalan saat masuk gerbang sekolah karena Kasubag TU nya galak kalo lihat orang merokok.

Akibatnya negeri ini penuh dengan puntung rokok karena semua orang yang merokok buang puntung sesukanya. Kalo kamu?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun