Ganjil Genap
Kebijakan pemerintah yang membolehkan mobil dengan plat nomor tertentu melewati jalan-jalan di Jakarta sesuia tanggal ganjil atau genap. Dengan kebijakan ini diharapkan kendaran yang berseliweran di Jakarta akan berkurang.
Faktanya tidak dan kemacetan tetap terjadi di Jakarta. Masyarakat tak beralih ke transportasi massal tapi malah beli mobil kedua dengan plat nomor yang berbeda agar bisa keluar di setiap tanggal.
Produsen otomotif diuntungkan karena makin banyak unit mobil terjual. Pemerintah pun diuntungkan dari pemasukkan pajak kendaraan setiap tahun.
Mereka yang punya satu unit mobil memilih jalur atau route yang tak termasuk jalur ganjil-genap, membuat kemacetan makin mengular di jalan-jalan alternatif.
Electronic Road Pricing (ERP)
Kebijakkan pemerintah yang mengharuskan pengguna kendaraan membayar ketika melewati jalan tertentu dengan cara elektronik, electronic road pricing (ERP) yang mulai digaungkan tahun 2018 tak kunjung diterapkankarena berbagai faktor.
Bisa dibayangkan kemacetan makin menjadi-jadi karena di jalan tol yang sudah berlangsung lama, masih saja ada masyarakat yang bermasalah kehabisan saldo e-money atau lupa membawa kartu sehinga menyebabkan antrian, jika itu terjadi di Jakarta saat jam kerja, jalan-jalan bisa stak atau terkunci, macet tak bertepi.
Ojol (Ojek Online)
Keberadaan ojek online sangat membantu masyarakat karena pencapaian akses ke lokasi-lokasi tujuan bisa diandalkan, tetapi biayanya tidak murah dan kenyamanannya kurang memuaskan, sehingga masyarakat memutuskan tetap menggunakan kendaraan sepeda motor atau mobil pribadi.
Commuter Line - Trans Jakarta