Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Guru Negeri +62 Berhasil Mendidik Covid-19

20 Maret 2020   20:40 Diperbarui: 21 Maret 2020   14:49 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar liputan6.com

Saat membuat judul posting ini, saya ingat masa-masa kuliah sering membuat makalah memakai kata "peran", padahal yang ada di hati ini gemes, grrgetan, ternyata warga negeri ini sangat memuliakan birokrasi. 

Seperti anggota DPRD Kabupaten Blora yang menolak diperiksa Corona beralasan petugas kesehatan tak membawa surat tugas,  adalagi kepala dinas pendidikan Kabupaten Tegal yang mewajibkan guru-guru di Tegal melakukan home visit ke rumah siswa, memuliakan birokrasi.

Di negeri yang jauh sana, rakyat hanya boleh ke luar rumah untuk keperluan ke dokter, membeli obat dan membeli makanan. Di negeri ini rakyat ditugaskan ke luar rumah untuk visitasi ke rumah siswa, piket di sekolah, menerima tamu dari dinas yang akan melakukan monitoring. Mungkin di negeri yang jauh itu tak ada birokrasi?

Dia fikir, seragam guru-guru bisa jadi alat pelindung diri menghadapi virus corona.

Dia fikir, guru-guru kuat tak bakalan tertular virus corona.

Dia fikir, guru-guru telah berhasil mendidik virus corona untuk menghormati guru dan tidak menularinya.

Dia fikir, guru-guru punya rumus-rumus yang telah berhasil menjinakkan virus corona dan tidak menularinya.

Dia fikir, guru-guru punya perisai menangkal virus corona.

Dia fikir, guru-guru sudah dikenal baik oleh virus corona yang dulu menjadi siswanya.

Dia fikir, guru-guru tak bakal protes atau menggugat ke pengadilan jika terinfeksi virus corona.

Dia fikir apa sih? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun