Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ibu Kota Bukan Ibu Kita

19 Januari 2020   16:27 Diperbarui: 19 Januari 2020   16:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu kota 

membiarkan rumah 

tumbuh di pinggir kali 

menghalangi jalan air 

bikin banjir 

Ibu kita 

menyiapkan tempat 

memulai hidup 

hingga menikah 

halani hidup baru 

Ibu kota 

tak berdaya 

atasi macet 

karena transportasi umum 

seret mengkeret 

rakyat bermotor bermobil 

berkredit kadang macet 

Ibu kita 

selalu berusaha 

penuhi kebutuhan 

anak-anaknya 

walau dia tak punya 

Tak perlu diminta 

cinta ibu kita 

selalu siap tercurah 

Meminta pada ibu kota 

tak kan pernah dapat 

karena ibu kota 

bisa pindah 

setiap saat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun