- Penulis : Dwi Sylva Ramadhan / NIM: 2410416110001
Mahasiswa S1 Universitas Lambung Mangkurat Program studi Geografi
Tugas mata kuliah Penginderaan Jauh dengan dosen Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.
   Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah ataupun fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer,1979). Penginderaan jauh merupakan pengukuran atau akuisisi data suatu objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau dari jarak jauh, misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, dan kapal. Secara sederhana, penginderaan jauh juga bisa diartikan sebagai perkembangan dari teknologi pemotretan yang dilakukan di udara. Dikatakan demikian karena dengan teknologi ini kegiatan pemotretan dilakukan di udara. Sekaligus dilakukan dari jarak jauh, bisa diambil dari dalam badan pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, dan lain-lain. Teknologi ini terus berkembang dan kemudian digunakan di berbagai bidang. Jika pada masa awal penemuannya hanya diterapkan untuk memotret kondisi bumi dari luar angkasa. Maka di era modern seperti sekarang penerapannya menggunakan perangkat yang lebih canggih dan kompleks.
   Pada percobaan penginderaan jauh ini dibutuhan alat yang salah satunya untuk mengidentifikasikan suatu obyek di Google Maps yaitu dengan menggunakan Geotagging. Geotagging sendiri adalah proses menambahkan metadata identifikasi geografis ke berbagai media seperti foto atau video. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan Geotagging serta mengidentifikasikan suatu obyek di Google Maps apakah sudah sesuai dengan yang dilapangan atau tidak. Percobaan ini dilakukan disekitar wilayah kecamatan Banjarmasin Utara dengan 11 obyek yang saya sudah cek sebelumnya di Google Maps maupun di lapangan. Berikut merupakan hasil dokumentasi dari percobaan penginderaan jarak jauh dengan menggunakan Geotagging:
1. Focus coffee (lokasi sesuai).
2. Cukur rambut Borneo (lokasi sesuai).
3. Fotocopy ade (lokasi sesuai).
4. Gitar store BJM (lokasi sesuai).
5. Kumala laundry (lokasi sesuai).
6. Hj Enong bakery (lokasi sesuai)
7. Dua asa coffee (lokasi valid)
8. Masjid Hasanuddin Al-Madjedi (lokasi valid)
9. Masjid Al-Barqah (lokasi valid).
10. Jembatan sei alalak (lokasi sesuai).
11. Indomaret Kayu Tangi (lokasi sesuai).
   Teknologi geotagging dapat berfungsi dengan perangkat seperti smartphone. Dengan GPS yang diaktifkan pada perangkat, geotagging akan memberikan lokasi kepada foto atau video yang diambil. Misalnya, jika Anda sedang menggunakan kamera untuk merekam video, geotagging dapat menunjukkan koordinat lintang dan bujur dari tempat tersebut, sekaligus waktu pengambilan gambar. Seperti contohnya yaitu pada percobaan tersebut yang saya lakukan di sekitar wilayah kecamatan Banjarmasin Utara. Dapat disimpulkan hasil percobaan penginderaan jauh dengan menggunakan geotagging ini sangat valid dan juga efektif dalam pengidentifikasian obyek di Google Maps. Data obyek yang di peta juga sudah sesuai dengan yang ada di lapangan tanpa kesalahan atau tidak kesesuaian sama sekali. Kita semua patut bersyukur terhadap munculnya teknologi teknologi canggih jaman sekarang yang memudahkan kita dalam melakukan berbagai aktivitas manusia yang salah satunya adalah Google Maps yang sudah terbukti kevalidannya sebagai alat layanan navigasi yang memberikan citra satelit, peta jalan, panorama 360 derajat, kondisi lalu lintas, jarak tempuh, perencanaan rute untuk berpergian dengan jalan kaki, mobil, angkutan umum maupun transportasi lainnya.
Sumber:
Oktaviana, Dwi Maslynda. 2019. PEMANFAATAN TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH. ResearchGate. Universitas Negeri Surabaya.
https://gajihub.com/blog/apa-itu-geotagging/