Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Atau bahkan pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses, cara dan perbuatan mendidik. Itulah salah satu latar belakang saya mengikuti Calon Guru Penggerak Angkatan 5 ini, agar saya bisa meningkatkan kompetensi pada diri saya di bidang pendidikan. Dan perjalanan saya saat ini sudah sampai pada modul 1.1. Â Pada diklat GP ini adalah menggunakan alur MERDEKA Â yang penjelasannya adalah sbb :
Pendahuluan - Modul 1.1
Alur Belajar MERRDEKA
- Mulai dari Diri
Kegiatan pembelajaran pemantik:
CGP memberikan jawaban reflektif-kritis untuk mengetahui pemahaman diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara,
CGP membuat refleksi diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara.
- Eksplorasi Konsep
Mandiri
CGP menyimak video tentang pendidikan di Indonesia dari zaman kolonial dan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan;
CGP menyimak video-video tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara;
CGP membaca 2 (dua) tulisan karya Ki Hadjar Dewantara.
Forum Diskusi
CGP mendiskusikan pertanyaan reflektif terkait pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan Indonesia saat ini dan pendidikan pada konteks lokal sosial budaya di daerah asal CGP yang difasilitasi oleh Fasilitator
CGP berbagi pengalaman praktik baik penerapan pemikiran filosofis Pendidikan KHD pada konteks lokal sosial budaya di daerahnya.
- Ruang Kolaborasi
- CGP mengeksplorasi (memaknai dan menghayati) nilai-nilai luhur sosial budaya di daerah asal dalam menguatkan dan menebalkan Konteks (kodrat) Diri Murid sebagai manusia dan anggota masyarakat.
- Demonstrasi Kontekstual
CGP mendesain strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD - 'Pendidikan yang Berpihak pada Murid' - sesuai dengan Konteks Diri Murid dan Sosial Budaya di daerah asal (kar2ya demonstrasi kontekstual dalam video, atau infografis atau puisi atau lagu, dll).
- Demonstrasi Kontekstual
CGP mendesain strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD - 'Pendidikan yang Berpihak pada Murid' - sesuai dengan Konteks Diri Murid dan Sosial Budaya di daerah asal (kar2ya demonstrasi kontekstual dalam video, atau infografis atau puisi atau lagu, dll).
- Elaborasi Pemahaman
CGP mendapatkan penguatan pemahaman tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dari Instruktur
- Koneksi Antar Materi
CGP membuat kesimpulan dalam bentuk esai atau jurnal reflektif tentang 'Pendidikan yang Berpihak pada Murid' dengan merefleksikan seluruh rangkaian materi yang sudah dipelajari dari pemikiran-pemikiran KHD dan praktik baik yang telah dilakukan di sekolah-sekolah saat 'Elaborasi Pemahaman'.
- Aksi Nyata
CGP mengimplementasikan strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD yang telah dibuat pada 'Demonstrasi Kontekstual' secara konkret sebagai perwujudan 'Kepemimpinan Pembelajaran' yang Berpihak pada Murid' dan direfleksikan kembali dalam Jurnal Refleksi Pribadi.
Karena itulah artikel sederhana saya ini adalah dalam rangka memenuhi tugas CGP yang  saya ikuti  dan sekarang sudah sampai pada tugas "Koneksi Antar Materi 1.1.a.8 Kesimpulan dan Refleksi  Pemikiran Ki Hajar Dewantara"
Adapun Tujuan Pembelajaran Khusus: Peserta mampu membuat kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara.Â
Pada fase ini  peserta diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi dari Pembelajaran 1 hingga Pembelajaran 6 dan membuat sebuah koneksi antar materi yang sudah dipelajari. Adapun instruksi tugas adalah sbb:
- Tinjau kembali tugas personal kerangka pembelajaran yang telah dikembangkan pada fase Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, dan Elaborasi Pemahaman.
- Buatlah sebuah kesimpulan dan penjelasan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang Anda pelajari dalam modul ini.
- Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh dalam modul ini dan perubahan diri yang yang Andal alami dan akan Anda praktekan di sekolah dan kelas Anda.
- Ceritakan (konstruksikan kembali) proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran KH Dewantara secara konkret sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di kelas dan sekolah Anda.
- Kesimpulan dan refleksi disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda. Contoh media yang dapat dibuat: artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, presentasi infografis, artikel dalam blog, dan lainnya.
- Unggah media informasi yang telah dibuat ke Google Drive/Youtube Anda, dan jangan lupa untuk mengklik Bagikan/Shared agar bisa diakses oleh fasilitator. Kemudian kirimkan tautan media yang telah diunggah tadi di kolom Online text/Teks daring yang telah disediakan.Â
Ada 3  pertanyaaan  yang harus saya  jawab dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu:1.Â
1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?
- Â Â Â Â Â Sebelum saya mempelajari modul 1.1Â
- murid adalah ibarat kertas kosong yang bisa kita tulisi sesuai kemauan guru.
- proses pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) artinya siswa  hanya  menjadi obyek dalam pembelajaran di kelas,Â
  karena  saya seringkali menggunakan ceramah sehingga anak hanya diam atau pasif.   Â
- sebagai guru saya kurang memahami karakteristik anak didik sehingga  menyamaratakan  kemampuan  mereka, dengan melakukan pembelajaran yang monoton tanpa meemperhatikan perbedaan dan  karakteristik anak.
- Rendahnya motivasi murid sehingga  mereka pasif  dalam proses pembelajaran dan t siswa terlihat  karena  saya seringkali menggunakan ceramah sehingga anak hanya diam atau pasif ,selain itu  siswa menjadi tidak bersemangat   karena  tidak terjadi komunikasi dua arah, sehingga pembelajaran menjadi tidak bermakna bahkan menjadi tidak menyenangkan bagi murid.Â
- Pembelajaran terfokus pada ketercapaian  KKM  dengan mengutamakan aspek kognitif saja. Saya  hanya mentransfel ilmu dan lupa bahwa banyak aspek lain yang perlu saya perhatikan yaitu aspek afektif dan psikomotor.  Sehingga anak bisa tumbuh kembang dengan  maksimal.
  2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?Â
    berubah dari pemikiran yaitu :
- pembelajaran berpusat pada murid (student centered)pada pembelajaran ini mereka terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga mereka bisa mengkonstruksi pngetahuannya.
- menghargai setiap perbedaan dan karakteristik murid.  Karena anak terlahir dengan karakter dan keunikan masing-masing, saya sadar dengan perbedaan ini akan menjadikan pembelajaran lebih berwarna  dimana sebagai pamong saya harus menuntun murid sesuai kodratnya.
- Menyadari bahwa guru bukan satu-satunya sumber  belajar . Apapun di sekitar kita bisa  digunakan untuk menjadi sumber belajar murid , murid bebas untuk memilih sumber belajar  apa dan dari mana yang akan mereka gunakan untuk  belajar.
- merubah pemikiran dari menuntut menjadi menuntun
   berubah dari perilaku yaitu :
- berusaha menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
- memberikan kebebasan kepada murid unruk menyelesakan tugas  ssuai dengan minat bakat  dan kreatifitas nya masing-masing
- menuntun murid dalam mengembangkan  potensi, bakat dan kemampuan yang dimiliki  ssuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, melalui kegiatan  observasi , wawancara dan pendekatan personal guruakan tahu potensi dan bakatyang dimiliki setiap muridsehingga mampu menuntun perkembangan dan bakat anak secara maksimal
3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?
- merancang  dan melaksanakan pembelajaran yang interaktif dengan melibatkan murid sehingga mereka mendapat pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
- menerapkan konsep merdeka belajar . berikan kebebasan pada murid dan mengeksplorasi dalam  menentukan belajar , baik akademik maupun non akademik guru tidal lagi menjadi sumber belajar utama, namun guru harus kreatif agar murid bisa dibimbing sesuai kodratnya.
- Pendidikan yang mengutamakan aspek budi pekerti, pembiasaan yang baik selalu saya teladankan untuk anak.  dengan melakukan pembiasaan di sekolah seperti berdoa di awal dan di akhir kegiatan, bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah  yatu melatih kerjasama dan gotong royong, sholat dhuha dan sholat dhuhur secara berjamaah, lebih berempati dngan teman seperti menengok teman yang sakit, berbagi untuk Â
- menerapkan sistem among , pendidikan yang menuntun bukan menuntut,memberikan arahan dan tuntunan agar anak tidak salah arah dan membahayakan dirinya.
- pembelajaran sesuai kodrat alam dan kodrat zaman artinya mendidik sesuai kodrat  alam yang dimiliki anak supaya mampu memberikan perlakuan dan tuntunan sesuai dengan karakternya  shingga pembelajaran lebih menyenangkan, dan  tetap terbuka  dan selalu mengkuti perkembangan zaman namun tidak bertentangan dengan nilai kemansiaan dan kontsk sosial budaya yang adaÂ
Dari penjelasan di atas  dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah menuntun sesuai dengan  dengan minat dan bakatnya. Pendidikan sejatinya berhamba pada anak . Pendidikan yang humanis  dngan  konsep sistem among (memberi telan, memberi motivasi dan memberi dorongan) dan perlu sekali penanaman budi pekerti dalam pendidikan
Artkel ini mudah-mudahan memberi manfaat bagi teman-teman  CGP
SALAM GURU PENGGERAK
Penulis :
Dwi Suprihatiningsih, S.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H