"Al, kendalikan dirimu, ini benar Al, ini undangan pernikahan Reyhan". Ucap Gia yang mencoba memeluk Alya yang sedang menangis.
"Tidak, ini tidak mungkin Gi, tidak mungkin dia menikah dengan wanita lain". Ucap Alya yang masih menangis.
Mata Alya melihat ke arah paket itu dan ia melihat ada beberapa barang yang ia kenal. Ya, itu adalah barang-barang yang ia berikan ke Reyhan, Tunangan Alya. Ia mengeluarkan semua barang itu dan menemukan sepucuk surat yang berisi kata "MAAF".
Alya langsung menangis histeris, sambil memeluk surat itu.
"Kamu jahat Rey, kamu tega Rey". Ucap Alya  yang diiringi dengan tangisan.
"Al jangan begini, tenang Al, ikhlasin Reyhan, mungkin kalian memang belum berjodoh". Gia berusaha menenangkan Alya yang saat ini sedang kacau.
 Alya masih terus menangisi isi paket tersebut. Tunangannya mengirimkan sebuah paket yang berisi undangan pernikahan, barang-barang yang Alya berikan kepada Reyhan dan juga sepucuk surat dari tunangannya. Itu cocok disebut dengan "Paket pengantar air mata" .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H