Mohon tunggu...
Dwi Suci Sundari
Dwi Suci Sundari Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA

Mahasiswa PGMI UINSU

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Permasalahan Pembelajaran Daring di Era Pandemi Virus Corona

12 Agustus 2020   11:13 Diperbarui: 12 Agustus 2020   11:17 1634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDIDIKAN merupakan cara untuk mengembangkan potensi individu-individu dalam suatu negara serta juga dapat mendorong suatu negara menjadi lebih baik. Baiknya tingkat kualitas pendidikan di suatu negara menggambarkan pula tingkat kualitas negara tersebut.

Namun akibat mewabahnya Covid-19 atau yang disebuat virus corona Ini menyebabkan pemerintah Indonesia akhirnya mulai mengambil keputusan berupa anjuran sosial distancing (pembatasan sosial) ataupun physical distancing (menjaga jarak fisik). Dalam aspek kebijakan pendidikan, semua institusi pendidikan diminta untuk menghentikan proses ajar mengajar di tempat menjadi bentuk belajar di rumah.

Pada umumnya pembelajaran daring dilakukan dengan beragai macam versi media pembelajaran. Ada yang menggunakan aplikasi video conference  Seperti Zoom, Google classroom, dan media mainstream lainnya seperti Whatsapp dan Telegram

 Namun penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah, banyak varian masalah yang menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring diantaranya adalah Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa. Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, ini bisa dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980-an. Kendala teknologi informasi membatasi mereka dalam menggunakan media daring. Begitu juga dengan siswa yang kondisinya hampir sama dengan guru-guru yang dimaksud dengan pemahaman penggunaan teknologi.

Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai serta Perangkat pendukung teknologi jelas mahal. Banyak di daerah Indonesia yang guru pun masih dalam kondisi ekonominya yang menghawatirkan. Kesejahteraan guru maupun murid yang membatasi mereka dari serba terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat diperlukan dengan musibah Covid-19 ini.

Akses Internet yang terbatas . Jaringan internet yang benar-benar masih belum merata di pelosok negeri. Tidak semua lembaga pendidikan baik Sekolah dasar maupun sekolah menengah dapat menikmati internet.Jika ada pun jaringan internet kondisinya masih belum mampu mengkover media daring.

Kurang siapnya penyediaan Anggaran. Biaya juga sesuatu yang menghambat karena, aspek kesejahteraan guru dan murid masih jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota internet untuk memenuhi kebutuhan media daring, maka jelas mereka tidak sanggup membayarnya. Ada dilema dalam pemanfaatan media daring, ketika menteri pendidikan memberikan semangat produktivitas harus melaju, namun disisi lain kecakapan dan kemampuan finansial guru dan siswa belum melaju ke arah yang sama. Negara pun belum hadir secara menyeluruh dalam memfasilitasi kebutuhan biaya yang dimaksud.

Demikianlah yang dapat saya jelaskan terimakasih teman"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun