Apa yang terlintas dipikiran kalian ketika mendengar kata Garut? Pasti kalian akan menyebut dodol khas Garut. tetapi selain terkenal dengan dodol nya, Garut juga terkenal dengan Destinasi Wisata nya yang eksotis.
Mungkin banyak dari kalian yang pernah berkunjung ke beberapa Destinasi wisata di Garut seperti, Darajat Pass, Gunung Papandayan, Situ Bagendit, Sabda Alam Waterpark, dan lain-lain.
Nah kali ini saya juga akan menceritakan pengalaman saya ketika mengunjungi salah satu Destinasi wisata eksotis di Garut yaitu, Kawah Kamojang. Kawah ini terletak di daerah Samarang, garut, jawa barat. Kawah Kamojang ini adalah salah satu kawah gunung berapi yang masih aktif di kota garut.
Kawah ini dikelola oleh PLTP Kamojang, Indonesia Power dan juga Pertamina karena uap yang dihasilkan dari kawah kawah disini berasal dari perut bumi dan digunakan sebagai tenaga listrik tenaga uap.
Pada saat saya berkunjung ke kawah ini, saya langsung disuguhkan dengan pemandangan Pegunungan yang cantik dan berkabut. Kawah pertama yang akan kita lihat ketika berkunjung ialah 2 kawah yang berbentuk seperti danau uap.Â
Setau saya, di Kawah Kamojang ini ada 32 kawah tetapi hanya ada 3 nama kawah yang saya ingat diantaranya, Kawah Kereta yang mengeluarkan bunyi seperti kereta api jaman dulu, Kawah Manuk yang berbunyi seperti siulan burung, dan Kawah Hujan yang menjadi tempat para pengunjung berendam yang konon katanya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Saya sangat nyaman ketika berkunjung ke kawah ini karena selain kawasannya yang sejuk, fasilitas yang disediakan pun sangat lengkap. Dengan harga tiket yang terjangkau, yaitu sekitar Rp. 7000 - Rp. 9500 saat akhir pekan, kita bisa mendapatkan:
- Area parkir yang luas
- Foodcourt dan pedagang oleh-oleh
- Toilet-toilet yang cukup bersih
- Tempat sampah yang memadai
- Gazebo maupun tempat duduk yang banyak apabila kita kelelahan ketika menaiki tangga untuk menjelajahi kawah-kawah
- Kamar mandi air panas dengan harga Rp. 4000.
Setelah puas berkunjung di Kawah Kamojang, saya tidak lupa mampir di kedai yang ada di dekat Kamojang Hill Bridge untuk melihat City Light yang indah, kalau Warga Majalaya sering menyebut jembatan ini dengan Jembatan Koneng, bahkan jembatan ini bisa terlihat di rumah saya.Â
Padahal waktu yang saya tempuh untuk sampai ke Kamojang itu memakan waktu 2 jam perjalanan, hal ini dikarenakan Jembatan Koneng ini begitu ikonik dengan warna kuningnya yang mencolok, serta berada diatas ketinggian Gunung Kamojang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H