Mohon tunggu...
Dwi Shintia Rahmawati
Dwi Shintia Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Saya menyukai hal-hal yang berhubungan dengan sosial. Untuk lebih memperdalamnya saya meneruskan dibidang sosial ini. Berinteraksi ke ruang lingkup yang luas sangat membantu dan menambah wawasan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pendidikan Multikultural Sebagai Sarana Mengurangi Diskriminasi dan Membangun Toleransi

20 Juni 2024   16:58 Diperbarui: 20 Juni 2024   17:06 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Melalui pendekatan yang terintegrasi dan komprehensif, pendidikan multikultural dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung, yang pada akhirnya berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih adil dan harmonis bagi semua (Theresia Angelita, 2024).
 
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pendidikan multikultural memiliki peran krusial dalam mengurangi diskriminasi dan membangun toleransi di masyarakat yang semakin beragam. Dengan mengajarkan siswa untuk menghargai dan memahami perbedaan budaya, pendidikan multikultural menanamkan nilai-nilai empati, inklusi, dan penghormatan terhadap sesama. Hal ini membantu mengatasi prasangka dan stereotip yang sering kali menjadi dasar diskriminasi.

 Selain itu, pendidikan multikultural berfungsi sebagai jembatan untuk memperkuat komunikasi dan interaksi positif antar kelompok yang berbeda, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis. Dengan demikian, pendidikan multikultural bukan hanya sarana akademis, tetapi juga alat transformasi sosial yang mampu membentuk masyarakat yang lebih adil dan inklusif bagi semua.
 
Saran
Untuk mengoptimalkan peran pendidikan multikultural dalam mengurangi diskriminasi dan membangun toleransi, diperlukan integrasi kurikulum yang mencerminkan keragaman budaya di sekolah dan institusi pendidikan. Guru dan tenaga pengajar perlu mendapatkan pelatihan khusus tentang pendidikan multikultural agar dapat mengajar dengan perspektif yang inklusif. 

Selain itu, sekolah sebaiknya mengadakan program ekstrakurikuler yang mempromosikan interaksi antar siswa dari berbagai latar belakang, seperti pertukaran budaya dan festival multikultural. Kerjasama dengan komunitas lokal juga penting untuk mendukung pendidikan multikultural, memperkaya pengalaman belajar siswa, dan memperluas wawasan mereka tentang keanekaragaman budaya. 

Evaluasi dan pengembangan berkelanjutan perlu dilakukan untuk memastikan efektivitas program pendidikan multikultural, dengan mengumpulkan umpan balik dari siswa, guru, dan komunitas. Melalui langkah-langkah ini, pendidikan multikultural dapat lebih efektif dalam mengurangi diskriminasi dan membangun toleransi, menciptakan lingkungan yang lebih adil, inklusif, dan harmonis bagi semua.
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Ferianto, A. &. (2023). PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELALUI PEMBENTUKAN KARAKTER KEBANGSAAN SISWA SMP M 1 PANGKALAN. JURNAL PENDIDIKAN, 113-120.
Hasibuan, H. A. (2021). PENDIDIKAN KEWARGABEGARAAN : INTERNALISASI NILAI TOLERANSI UNTUK MENCEGAH TINDAKAN DISKRIMINATIF DALAM KERANGKA MULTIKULTURAL. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 441-443.
Khoiriyah. (2023). Internalisasi Pendidikan Multikultural di Pesantren. Kajian Pendidikan Islam , 23.
Lasaiba, A. M. (2022). Pendidikan Multikultural dan Implementasinya di Dunia Pendidikan. Geografi dan Pendidikan Geografi, 2.
Prof. Dr. Farida Hanum, M. (2009). PENDIDIKAN MULTTIKULTURAL SEBAGAI SARANA MEMBENTUK KARAKTER BANGSA (DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN). 4.
Sipuan, I. W. (2022). Pendekatan Pendidikan Multikultural. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 823-825.
Theresia Angelita, S. M. (2024). STRATEGI BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK PENANAMAN SIKAP TOLERANSI ANTARBUDAYA PADA MAHASISWA. JURNAL PSIKOLOGI, 41-42.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun