Mohon tunggu...
Dwi Tirto
Dwi Tirto Mohon Tunggu... Penulis - Bookworm

The reason why I write is to remind myself of what it means to be human.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Adios Corona: 5 Fakta Virus dan Perannya

2 Oktober 2020   08:51 Diperbarui: 5 Oktober 2020   08:52 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu virus? Apa semua virus mematikan? Sampai kapan virus Covid-19 bertahan? 

Informasi yang parsial dan bersumber pada ketidaktahuan, bisa menggiring kita pada kecurigaan dan kesalahpahaman. Sampai saat inipun masih ada yang menafsirkan pandemi ini sebagai tanda akhir zaman, azab dari Tuhan hingga konspirasi dunia Barat. Duh..  Yuk kita simak 5 fakta virus berdasarkan paparan yang dibuat sesederhana mungkin oleh Dr. Laras Pitayu yang saat ini bekerja sebagai Peneliti Sel dan Molekuler Institut Jacques Monod Paris, Perancis.

1.  Apa itu virus? Virus, tidak seperti apa yang kita pahami selama ini, ternyata bukanlah makhluk hidup. Dia tidak butuh makan dan minum. Virus membawa genetik DNA atau RNA dan menempel di hampir semua makhluk hidup: tumbuhan, hewan, bakteri dan makhluk mikroskopis lainnya. Virus akan menginjeksikan komponen genetiknya di host atau induk kemudian berpropagasi atau berkembang biak. Virus berperan dalam meningkatkan keanekaragaman hayati. Yang menyebabkan penyakit hanya virus patogen. 

2. Dari sekian banyak virus di dunia, dua pertiganya menginfeksi hewan. Yang terjadi kemudian adalah mutasi zoonotik atau zoonosis di mana virus berpindah spesies host, dari hewan ke manusia. Bagaimana kita tahu virus itu berasal dari hewan? Ada proses yang disebut dengan sequencing yaitu membandingkan urutan DNA. 

3. Virus jaman now adalah perkembangan dari virus sebelumnya. COVID-19 atau yang disebut SARS-CoV2 adalah pengembangan dari virus SARS-CoV1 yang merebak pada tahun 2002-2004 dan Middle East respiratory syndrome yang muncul pada 2012-2013. Semua pada awalnya menjangkiti hewan atau berkembang di peternakan. Kesamaan di antara virus-virus itu adalah bermutasi dari binatang yang kemudian dikonsumsi oleh manusia.

4. Keberadaan virus di dunia ini adalah lumrah, bagian dari dinamika kehidupan. Meningkatnya virus atau munculnya virus baru adalah konsekuensi dari over eksploitasi hewan untuk konsumsi manusia.

5. Kalau host mati, virus tersebut juga akan mati. Karena itulah virus melakukan proses adaptasi dengan lompat ke mana-mana dan mencari cara agar tidak mematikan korbannya karena dia ingin tetap berkembang. Seiring waktu virus menyesuaikan diri menjadi virus yang "sedang-sedang" saja dan tidak mematikan.

Dari perspektif ilmiah apa yang terjadi saat ini bisa dijelaskan secara ilmiah juga, bukan spekulasi atau konspirasi. Lalu kapan virus COVID-19 akan berakhir? Apa yang bisa kita perbuat saat ini?  

Menurut Dr. Laras yang juga seorang apoteker lulusan Institut Teknologi Bandung, kita harus manfaatkan situasi ini untuk introspeksi mengenai bagaimana kita mengkonsumsi dan memperlakukan bintang.

Jangan lupa untuk selalu cari informasi dari sumber yang kredibel, salah satunya adioscorona yang dikelola oleh Institut Jacques Monod. Website yang baru diluncurkan pada 8 Mei 2020 ini adalah upaya lembaga tersebut untuk diseminasi informasi ilmiah seputar COVID-19 kepada khalayak umum. Kita bisa dapatkan jawaban dari pertanyaan sederhana seperti apakah benar anak-anak tidak rentan terjangkit virus ini dan hanya berpotensi  sebagai pembawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun