Mohon tunggu...
Pendidikan

Wahai Para Orang Dewasa yang Terpaksa Menjadi Orang Tua

29 Maret 2019   13:12 Diperbarui: 31 Maret 2019   06:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini sedang viral video tentang ibu (dengan jilbab lebar) yang mengeluarkan paksa anaknya dari mobil. Katanya karena anaknya tidak mau les.

Apakah yang dilakukan ibu tersebut bagian dari kasih sayang dia? Entahlah.

Orang tua saya dulu menyuruh kami ikut les dua saja. Les Bahasa Inggris dan les pelajaran. Kami tidak begitu suka les Bahasa Inggris dan sering bolos terutama adik laki-laki saya. Mungkin saat itu di kota tempat kami tinggal kebutuhan untuk punya skill Bahasa Inggris tidak setinggi saat ini maka ibu kami membiarkan saja kami bolos les Bahasa Inggris. Kalau les pelajaran sekolah se gak bisa bolos karena kami butuh menyelesaikan PR-PR yang sulit dan juga gurunya datang ke rumah. Bagaimana bisa bolos?

Kembali ke ibu yang sedang viral dan menerima hujatan karena sikapnya yang membahayakan anaknya, tidak di pungkiri saat ini banyak orang-dewasa-yang-terpaksa-menjadi-orang-tua dengan tidak layak.

Bagaimana maksudnya?

Kesabarannya tipis sehingga ringan tangan dan enteng menyiksa anak, tidak tahu cara mendidik anak yang baik. Tahunya cuma bagaimana supaya anak mampu bersikap manis.

Kadang saya berharap Mbak Rahel Yosi itu bikin parenting seminar. Sepertinya beliau bisa mendidik anak dengan baik. Beliau bisa bersikap kalem saat anaknya menumpahkan makanan di tempat umum, ataupun enjoy dengan 'kekacauan' dalam rumah akibat anak-anak.

Orang-dewasa-yang-terpaksa-menjadi-orang-tua dengan bodoh itu banyak. Contoh: Ada seorang ibu yang terpisah dari bayinya sendiri saat naik pesawat itu, see...

Di Jepang akhir-akhir ini beberapa kasus KDRT menyebabkan anak-anak dibawah usia 12 tahun yang mati di tangan orang tuanya sendiri. Apakah para Orang dewasa yang terpaksa menjadi orang tua ini tidak ada kesadaran bahwa dari melalui mereka telah lahir seorang manusia? Atau mereka hanya mengambil konsekuensi hasil dari hubungan seks yang mereka lakukan? saya gemas.

Saya belum pernah punya anak, jujur belum tahu kenakalan anak yang membuat para orang dewasa yang terpaksa menjadi orang tua ini jadi lepas kontrol.

Saya punya 3 keponakan yang juga luar biasa aktifnya, kadang tantrum parah. Tapi kayaknya orang tua mereka (adek saya) tidak pernah lepas kontrol dalam menangani mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun