Kades Plantaran, Agus Mulyono, menyelenggarakan tasyakuran Khitanan putra pertama beliau, Biondy Adam, pada hari Sabtu Legi tanggal 2 Juli 2011. Dalam undangan dituliskan resepsi dilaksanakan pukul 11.00 - 14.00 WIB dengan hiburan organ tunggal. Sementara pada malam harinya ada hiburan Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon "Lahire Wisang Geni". Pagelaran berlangsung di Lapangan BRIMOB pada pukul 19.00 WIB.
Dalam resepsi tersebut ada yang menarik yaitu jajanan yang disajikan; gemblong dan wajik. Jajanan yang biasanya muncul dalam acara pernikahan ataupun khitanan sebagai jajanan piringan untuk disuguhkan kepada para tamu yang
njagong. Baru sekali ini disajikan sebagai pengganti
snack yang biasanya berupa roti dan sosis ayam dalam acara prasmanan.
Sepulang dari acara resepsi, saya lihat panggung sedang disiapkan. Pagelaran ini adalah yang pertama setelah terakhir kali saya menyaksikan pagelaran wayang kulit di Desa Plantaran lebih kurang 15 tahun yang lalu. Selain para tamu undangan, penduduk sekitar juga bisa turut serta menyaksikannya karena tempatnya di lapangan yang cukup luas. Para pedagang yang
mremo pun berdatangan untuk meramaikan acara tersebut.
Selepas isya, pagelaranpun siap dimulai dengan sejumlah waranggono dan sinden. Sayangnya, saya pribadi urung menyaksikan pagelaran tersebut karena anak-anak mulai mengantuk sementara acara belum juga dimulai (ayah mereka sedang tugas keluar kota sehingga saya harus momong 3 anak). Beruntung saya bisa menitipkan kamera pada bapak saya yang juga menghadiri acara tersebut, sehingga saya bisa menyajikan beberapa gambar di sini.
Sambutan dari pihak keluarga, pak Kades mengenakan baju batik.
Penyerahan wayang sebagai simbol dimulainya pagelaran.
Salah satu adegan.
Goro-goro.
Kiranya apa yang sudah dilakukan oleh pak Kades perlu mendapat apresiasi. Sangat jarang sekali kita bisa menyaksikan pagelaran wayang kulit seperti ini. Pagelaran tersebut telah memberikan warna hiburan rakyat, yang biasanya didominasi oleh panggung Dangdut. Selain itu juga memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada generasi muda, khususnya anak-anak dan remaja, untuk mengenal salah satu warisan budaya.
Anak-anak saya sendiri sampai di rumah langsung minta diceritakan tentang tokoh dunia pewayangan. Untunglah saya sedikit "melek" dan bisa menceritakan tentang Pandawa Lima dan Punokawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong). Besok mungkin saya akan bercerita tentang Subali dan Sugriwo karena di Kabupaten Kendal terdapat tempat wisata yang berkaitan dengan cerita tersebut, yaitu Gua Kiskendo.
Kendal, 3 Juli 2011.
Lihat Sosbud Selengkapnya