"Ayah, dedek mau es krim,"
"Sebentar sayang, kita tunggu bunda di sini dulu ya." Sebuah suara yang begitu akrab menyapa telingaku. Kualihkan pandang ke arah sumber suara. Ah, itu dirimu. Sosok yang dulu pernah begitu dekat di hatiku.
Sepuluh menit berlalu, si kecil sudah asyik dengan mobil mainannya yang kau keluarkan dari tas kecil di pungungnya. Kau terlihat mencari-cari sesuatu. Matamu tak lepas dari pintu masuk.
Aku diam membisu.
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!