Mohon tunggu...
Dwi Settyowati
Dwi Settyowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuaaa..

Selanjutnya

Tutup

Diary

Anak Muda Berwajah Dua: Antara Senyum dan Kelam Mencari Jati Diri

10 Juni 2024   11:30 Diperbarui: 10 Juni 2024   11:32 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Masa remaja seringkali digambarkan sebagai fase yang penuh gejolak dan pencarian jati diri. Di satu sisi, remaja menampakkan senyum ceria layaknya mentari pagi yang memberi harapan baru. Namun di sisi lain, mereka juga diselimuti kelam akan kebingungan dan keraguan dalam menjalani perjalanan menuju kedewasaan.

Remaja ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Senyum sumringah kerap terpancar dari wajah-wajah muda saat berkumpul dengan teman sebaya, meluapkan euforia masa remaja. Namun di balik senyum itu, terselip kesedihan saat mereka harus berhadapan dengan tekanan sosial, ekspektasi yang membebani, serta pergulatan batin tentang identitas diri.

Di satu waktu, remaja terlihat percaya diri mengekspresikan diri lewat gaya berpakaian dan kegemaran yang dianut. Namun di waktu lain, mereka diliputi keraguan apakah jalan yang ditempuh benar atau hanya mengikuti tren semata. Hasrat untuk diterima dan mencari pegangan dalam lingkungan sebaya terkadang berbenturan dengan keinginan untuk menemukan keunikan diri.

Adalah tugas berat bagi seorang remaja untuk menyeimbangkan dua sisi wajah tersebut. Mereka harus belajar menerima diri apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangan, sekaligus terus mengasah potensi untuk menjadi pribadi yang lebih matang. Keluarga dan lingkungan masyarakat berperan penting dalam mendampingi remaja menemukan cahaya dalam kegelapan, menjadi penunjuk arah saat mereka terombang-ambing dalam proses pencarian jati diri.

Masa remaja memang penuh dinamika, penuh suka dan duka yang silih berganti. Namun, di balik wajah yang berdua itu, terselip harapan bahwa kelak remaja akan menemukan jati diri sejati, sehingga senyum dan kelam tidak lagi menjadi dua sisi yang bertolak belakang, melainkan berpadu dalam kematangan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun