Mohon tunggu...
Dwi Setiawan
Dwi Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sintesis Protein untuk Pertumbuhan dan Perbaikan Jaringan Makhluk Hidup

18 Juni 2024   15:20 Diperbarui: 18 Juni 2024   15:27 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ribosom membaca kode genetik dari mRNA, yang terdiri dari urutan tiga asam amino yang disebut triplet. Kode genetik ini digunakan untuk menentukan urutan asam amino yang akan digunakan dalam sintesis protein. Setelah kode genetik diuraikan, ribosom menggabungkan asam amino yang sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh kode genetik. Asam amino ini kemudian disatukan menjadi rantai peptida yang membentuk protein. (Umillah dkk, 2018).

Rantai peptida yang terbentuk melalui translasi kemudian diperpanjang dan diatur menjadi struktur protein yang sesuai. Protein yang terbentuk kemudian berfungsi sebagai penyusun sel, enzim, dan berbagai fungsi lainnya. Dalam sintesis protein, ribosom berperan penting dalam menggabungkan asam amino menjadi rantai peptida yang membentuk protein. Proses translasi sintesis protein adalah tahapan yang kompleks dan berperan penting dalam sintesis protein yang berfungsi sebagai penyusun sel dan berbagai fungsi lainnya (Suhartono dkk, 2022).

  

Hasil Sintesis Protein Dalam Tubuh

Hasil sintesis protein adalah asam amino yang digunakan sebagai penyusun protein. Asam amino ini berfungsi sebagai zat pembangun sel, seperti pada perkembangan otot, sel syaraf, dan sel-sel lainnya. Protein menghasilkan 4 kalori energi dalam setiap gramnya, sehingga sintesis protein juga berperan dalam proses metabolisme tubuh. (Utami dan Raimarda, 2020).

Proses sintesis protein memiliki pengaruh yang signifikan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan makhluk hidup melalui mekanisme berikut. Pertama, sintesis protein berperan dalam membentuk jaringan baru dengan menghasilkan asam amino yang digabungkan menjadi rantai peptida. Rantai peptida ini kemudian membentuk protein yang membantu dalam pembentukan jaringan baru, seperti pada saat bayi tumbuh atau saat tubuh memperbaiki jaringan yang rusak. Selain itu, sintesis protein juga berperan dalam menggantikan jaringan yang rusak dengan memperbaiki bagian-bagian yang mengalami kerusakan (Rahmah, 2022).

Protein yang disintesis berperan dalam mempertahankan fungsi jaringan yang rusak agar tetap berfungsi dengan baik. Selain itu, sintesis protein juga berperan dalam pembentukan organ tubuh seperti rambut, kulit, otot, dan sel darah. Protein yang terbentuk membantu membentuk struktur dan menjalankan fungsi organ-organ tersebut. Selain itu, sintesis protein juga penting dalam produksi enzim dan hormon yang berperan sebagai pengatur dalam tubuh. (Sereliciouz & Atinirmala, 2020)

Enzim dan hormon ini memainkan peran penting dalam berbagai proses biologis seperti metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan. Terakhir, sintesis protein juga berperan dalam perbaikan jaringan ikat seperti jaringan adiposa yang berfungsi sebagai cadangan energi. Protein yang disintesis membantu mempertahankan fungsi jaringan adiposa dan menjaga keseimbangan energi dalam tubuh. 

Proses sintesis protein melibatkan DNA sebagai sumber informasi genetik yang ditranskripsi menjadi RNA untuk kemudian diterjemahkan menjadi protein di ribosom. Melalui proses ini, sintesis protein berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup makhluk hidup dengan membantu pembentukan, perbaikan, dan pengaturan fungsi jaringan tubuh. (Sereliciouz & Atinirmala, 2020), (Utami dan Raimarda, 2020).

Sintesis protein adalah proses biokimia yang penting dalam tubuh makhluk hidup untuk mengubah asam amino menjadi protein yang spesifik dan fungsional. Proses ini melibatkan tahapan transkripsi dan translasi, di mana DNA ditranskripsi menjadi RNA dan RNA tersebut diterjemahkan menjadi rantai peptida yang membentuk protein. Sintesis protein memiliki peran penting dalam regulasi proses biologis seperti pertumbuhan, perbaikan, dan regenerasi jaringan. 

Selain itu, sintesis protein juga dikendalikan oleh faktor-faktor seperti sinyal dalam dan luar sel, yang dapat mengatur transkripsi gen. Protein yang dihasilkan melalui sintesis protein berperan sebagai penyusun sel, enzim, dan hormon dalam tubuh, serta berkontribusi dalam metabolisme dan keseimbangan energi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun