Mohon tunggu...
Politik

Apa dan Salah Siapa ?

11 Juni 2015   23:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun- tahun  akhir ini banyak sekali peristiwa peristiwa yang menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Sesungguhnya banyaknya kasus yang ada belakangan ini bukan merupakan kasus baru hanya saja banyaknya jumlah kasus yang serupa semakin hari semakin banyak saja peningkatan perbuatan nya. Perkembangan yang semakin pesat ini yang menjadi titik ukur betapa semakin menurunnya nilai – nilai yang harusnya di junjung tinggi dan kepribadian yang ini harus menjadi sorotan pembenaran.

Kasus – kasus yang kian hari kian banyak dan seakan seperti menjadi kasus yang dianggap lagi hal biasa yang telah meraja lela di berbagai kalangan masyarakat. Kalangan atas atau kalangan elitnya bergulat tanpa mengedepankan asas dan prinsip yang harusnya mejadi pakem untuk bertindak dan melaksanakan amanahnya, namun realitasnya kalangan elit yang telah atau sedang memegang kekuasaan seperti sangat berambisius melangengkan kekuasaan sehingga nepotisme berjalan mulus disini.

Gambaran berbeda di perlihatkan oleh kalangan masyarakat menengah yang cenderung berorientasi pada uang, penuntutan gaji kerap kali di lakukan melalui aksi demonstrasi, dan aksi yang curang demi keuntungan yang besar. Dan pada kalangan bawahnya yang cenderung tersingkirkan, yang realitasnya tak terjamin kesejahteraan meski program program pemerintah yang banyak di peruntukan untuk kalangan bawah cenderung sering tak tetap sasaran, banyak permainan uang dan nepotisme yang terjadi yang berdampak pada masyarakat yang harusnya menjadi sorotan utama pemerintah untuk membentuk Indonesia yang jauh lebih baik, namun relitas berlaianan, dengan alasan ekonomi para masyarakat kalangan bawah banyak yang nekat berbuat kriminal. Begitu pula gambaran hukum di negeri ini, yang punya kekuasaan dann uang dapat menggunakan itu unuk melemahkan kebenaran.

Dari gambaran diatas, semua sangat berpengaruh, semua saling terikat, semua seperti rantai berantai. Kesinambungan dan kesimbangan harusnya saling terjalin, ada yang memerintah dan ada pula yang di perintah. Begitu pula untuk hal – hal yang lain. Penamaman dan menjunjung tinggi nilai – nilai ketuhanan, kesatua, kemanusian, keadilan, dan kesejahteraan seperti yang tertuang dalam sila sila pancasila  harusnya menjadi suri tauladan yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan yang saling berdampingan. Strata sosial yang luwes dan fleksibel dimana mobiltas yang tak tersendat sendat akan melancarkan kemajuan yang mengurangi laju pelanggeng legitiamasi kekuasaan, nepotisme ,kecurangan, tindak kriminal di Indonesia ini. Dari semua yang terjadi [erlu kerjasama, kebersamaan, gotongroyong, dan bukan hanya santai menunggu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun