Bimbingan konseling memiliki peran yang krusial dalam perkembangan anak usia sekolah dasar (SD). Artikel ini membahas mengapa bimbingan konseling diperlukan, bagaimana hal itu dapat meningkatkan kesejahteraan mental anak, dan peran guru serta orang tua dalam mendukung proses ini. Didukung dengan bukti-bukti empiris dan saran praktis, artikel ini mempromosikan pentingnya integrasi bimbingan konseling dalam kurikulum pendidikan SD.
Pendidikan di Indonesia memiliki tujuan nasional yang mencakup pembentukan karakter yang beriman, berbudi pekerti luhur, dan memiliki berbagai keterampilan. Bimbingan dan konseling (BK) berperan dalam mencapai tujuan ini dengan membantu peserta didik mengembangkan potensi mereka. Sekolah dasar (SD) adalah tahap awal pendidikan formal yang memainkan peran kunci dalam pembentukan dasar-dasar pengetahuan dan karakter peserta didik. Dalam konteks ini, pentingnya bimbingan dan konseling di SD tidak bisa diabaikan.
Pada umumnya, peserta didik di pendidikan sekolah dasar, mulai dari mengembangkan konsep diri, harga diri, dan kepercayaan diri yang menjadi bekal bagi mereka untuk lebih mengembangkan potensi yang dimiliki. Peserta didik yang mengembangkan konsep diri dan emosi yang positif, biasanya akan cenderung bertindak positif, begitu pula sebaliknya. Oleh karenanya, masa sekolah dasar menjadi penting sebagai penunjang pada masa perkembangan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H