Mohon tunggu...
dwisatriabimantara
dwisatriabimantara Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

seniman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Potensi Seni Siswa SMP Nasional Malang Melalui Kelas Vokal.

19 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:22 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

METODE PENELITIAN 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengevaluasi pengembangan potensi seni siswa di SMP Nasional Malang melalui kelas vokal. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dirancang untuk mengukur keterampilan vokal, kepercayaan diri, dan minat siswa terhadap seni sebelum dan setelah mengikuti program kelas vokal. Selain itu, tes keterampilan bernyanyi juga dilakukan untuk menilai peningkatan kemampuan vokal siswa secara objektif. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah dirancang untuk mengukur keterampilan vokal siswa dan menentukan apakah terdapat perubahan signifikan dalam keterampilan, kepercayaan diri siswa setelah mengikuti kelas vokal. Dengan pendekatan ini, penelitian bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak kelas vokal terhadap pengembangan potensi seni siswa serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan program pendidikan seni di masa mendatang.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Kelas vokal ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan disetiap hari rabu sepulang sekolah. Kelas vokaal  ini diikuti sebnayak 8 siswa. Pada pertemuan pertama, dijelaskan teknik vokal dasar yang mencakup pernapasan, kontrol suara, dan artikulasi, serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempraktekkannya secara langsung. Siswa diajarkan bagaimana cara menggunakan suara dengan benar dan efektif agar dapat menghasilkan vokal yang jelas dan indah. Pada pertemuan kedua, setelah menguasai teknik vokal dasar, siswa mulai mempraktekkan teknik tersebut dengan materi lagu Lukisan Indonesia. Dalam sesi ini, mereka tidak hanya berfokus pada penguasaan nada dan irama, tetapi juga belajar untuk menerapkan teknik vokal yang telah diajarkan sebelumnya agar lagu tersebut dapat dinyanyikan dengan lebih ekspresif dan penuh penghayatan. Pertemuan ketiga difokuskan pada praktek menyanyikan lagu Lukisan Indonesia secara utuh, dengan penekanan pada ekspresi, penampilan panggung, dan penguasaan emosi dalam bernyanyi. Siswa dilatih untuk tidak hanya menyanyi dengan teknik yang tepat, tetapi juga bagaimana membawa pesan lagu melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan interaksi dengan audiens. Setiap pertemuan dirancang untuk meningkatkan kemampuan vokal siswa secara bertahap, dari teknik dasar hingga penampilan panggung yang lebih profesional.

Pertemuan pertama

Pada awal kegiatan kelas vokal di SMP Nasional Malang, guru membuka kegiatan dengan berdoa dan melakukan Perkenalan. Pelaksanaan ekstrakurikuler vokal pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Oktober 2024. Di awal kegiatan  memberikan penjelasan mengenai berbagai teknik vokal yang meliputi pernapasan, resonansi, intonasi, artikulasi, frasering, dan sikap tubuh. Siswa mengamati dan mendengarkan dengan seksama penjelasan yang disampaikan oleh guru AM. Setelah itu, guru memberi penjelasan mengenai pentingnya pernapasan dalam bernyanyi. Guru menjelaskan bahwa pernapasan merupakan elemen krusial dalam bernyanyi, karena napas menjadi penggerak utama suara. Terdapat dua jenis pernapasan yang perlu diketahui, yaitu pernapasan dada dan pernapasan diafragma. Dalam pernapasan dada, udara diambil dengan cara membusungkan dada, yang menyebabkan bahu dan dada terangkat saat menghirup napas. Guru kemudian mempraktikkan pernapasan dada di depan siswa. Dalam praktik ini, guru mengingatkan agar sikap tubuh tetap tegak tanpa ada yang membungkuk ke samping atau ke belakang. Kedua tangan diletakkan di pinggang, dan guru memberi instruksi untuk menarik napas selama lima hitungan, menahan napas selama lima hitungan, lalu mengeluarkannya sambil melafalkan huruf "A" sepanjang mungkin. Guru mengingatkan siswa untuk memastikan bahu tidak naik saat mengambil napas. Setelah mempraktikkan pernapasan dada, guru meminta siswa untuk mengikuti langkah-langkah yang telah dicontohkan. Siswa kemudian mencoba mempraktikkan pernapasan dada, dengan tanda bahu yang naik dan dada yang terangkat. Meskipun banyak siswa yang berhasil mencontohkan dengan benar, guru menjelaskan bahwa pernapasan dada ini termasuk jenis pernapasan yang dangkal, sehingga tidak terlalu tepat digunakan dalam bernyanyi karena napas yang dihasilkan cenderung cepat habis atau pendek. Guru kemudian menjelaskan pernapasan diafragma, yaitu teknik pernapasan dengan mengisi paru-paru melalui pengembangan tulang rusuk (Kartikasari et al., 2019). Teknik ini dianjurkan karena menghasilkan napas yang lebih ringan, panjang, santai, dan berkualitas. Guru memberi contoh dengan menarik napas lima hitungan, menahan lima hitungan, dan menghembuskan napas dengan rileks sambil memegang perut. Guru juga mengajak siswa membayangkan mencium aroma bunga atau masakan dan merasakan perut mengembang. Siswa yang terbiasa dengan pernapasan dada merasa kesulitan, tetapi dengan panduan guru, mereka terus mencoba. Ketika perut mengembang, itu menandakan penggunaan pernapasan diafragma. Guru menjelaskan bahwa pernapasan diafragma lebih baik untuk bernyanyi karena lebih lama dan stabil dibandingkan pernapasan dada. Setelah itu, guru dan siswa mempraktikkan kedua teknik pernapasan untuk membandingkan mana yang lebih efektif saat bernyanyi.

Gambar 1, Materi Kelas Vokal (scan untuk melihat ppt)
Gambar 1, Materi Kelas Vokal (scan untuk melihat ppt)

Gambar 2, Pertemuan kelas Vokal di SMP Nasional Malang.
Gambar 2, Pertemuan kelas Vokal di SMP Nasional Malang.

Pertemuan Kedua

Pelaksanaan pembelajaran kelas vokal pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 6 November 2024. Pada pertemuan ini, guru langsung memperkenalkan materi lagu pertama. Sebelum mulai menyanyi, guru memandu siswa untuk pemanasan pernapasan dengan teknik menarik napas empat hitungan, menahan empat hitungan, lalu mengeluarkan napas hingga habis tanpa suara. Setelah itu, guru melanjutkan dengan menarik napas enam hitungan, menahan enam hitungan, dan mengeluarkan napas. Kemudian, guru memandu siswa untuk membaca tangga nada do-re-mi-fa-sol-la-si-do sebagai bagian dari pemanasan, untuk membantu siswa mengenal tangga nada dengan baik dan mengucapkan setiap kata dengan jelas. Aktivitas pemanasan ini bertujuan untuk mempersiapkan tubuh dan suara agar lebih siap dalam bernyanyi dengan teknik yang benar. Selanjutnya, sebelum memulai materi lagu "Lukisan Indonesia," guru menjelaskan pentingnya pemahaman makna atau pesan lagu yang akan dinyanyikan. Guru menekankan bahwa agar lagu yang dibawakan memiliki rasa dan pesan yang sampai kepada pendengar, seorang penyanyi harus memahami makna lagu dengan baik. Guru mengungkapkan bahwa makna lagu "Lukisan Indonesia" adalah tentang menjaga kelestarian alam Indonesia serta bersyukur kepada Tuhan atas karunia dan anugerah-Nya yang tercermin dalam keindahan negeri Indonesia. Guru juga menjelaskan bahwa lagu ini mengajak kita untuk mencintai tanah air, menghargai warisan budaya, dan menjaga alam agar tetap lestari bagi generasi mendatang. Setelah memberikan penjelasan mengenai makna lagu, guru mulai memimpin siswa untuk menyanyikan lagu "Lukisan Indonesia," dengan fokus pada penghayatan lirik dan teknik vokal yang tepat. Guru mengingatkan siswa untuk tidak hanya fokus pada nada dan irama, tetapi juga pada ekspresi dan penjiwaan yang dapat membuat lagu tersebut lebih hidup dan menyentuh hati pendengar. Siswa kemudian mulai berlatih bersama, berusaha menggabungkan teknik vokal dan pemahaman makna lagu untuk menghasilkan penampilan yang maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun