Mohon tunggu...
Dwi Sant
Dwi Sant Mohon Tunggu... -

Pasrah...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memecah Kesunyian 2

9 Januari 2012   05:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:08 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bulan purnama angin berjalan tanpa suara


ombak begitu tenang di tengah lautan


di atas kapal besar, elegan perkasa


pangeran bermain pedang, membelah-belah bintang fatamorgana


seorang putri bermata jeli dan putri kecilnya mendampingi


melantunkan kitab suci, lirih membelai-belai sepi


menembus, menyebar-nyebar ke dasar lautan


memecah-mecah kesunyian


surat At takwir di bacakan, pangeran berhenti bermain pedang


terpaku mendengarkan, di atas kapal yang berlayar


tegap menatap langit malam yang bercahaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun