Mohon tunggu...
Dwi safaatun
Dwi safaatun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Kalam Ulama Indonesia, KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari

2 Desember 2024   08:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   08:48 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari merupakan dua tokoh besar dalam sejarah Islam di Indonesia yang memberikan kontribusi penting dalam pengembangan pemikiran kalam (teologi Islam). 

Pemikiran keduanya mencerminkan upaya memadukan ajaran Islam dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, meskipun pendekatan mereka memiliki fokus yang berbeda. Pemikiran ini tetap relevan hingga saat ini dalam membangun masyarakat Islam yang moderat, toleran, dan sesuai dengan tuntutan zaman.

KH. Ahmad Dahlan, sebagai pendiri Muhammadiyah, dikenal dengan pemikiran kalam yang berorientasi pada pembaruan dan rasionalitas. Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh tokoh pembaru Islam seperti Muhammad Abduh. Baginya, Islam tidak hanya mencakup hubungan vertikal dengan Allah, tetapi juga tanggung jawab sosial terhadap sesama manusia. 

Hal ini tercermin dalam komitmennya membangun pendidikan modern berbasis Islam, yang mengintegrasikan ilmu agama dan pengetahuan umum. Dengan demikian, beliau memperkenalkan model pendidikan Islam yang adaptif terhadap modernitas tanpa kehilangan esensi keislaman.

Berbeda dengan itu, KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), berfokus pada pelestarian tradisi keislaman yang telah lama berkembang di Nusantara. Pemikirannya berpijak pada akidah Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah dengan kerangka mazhab Asy’ariyah dan Maturidiyah. KH. Hasyim Asy’ari menekankan pentingnya memadukan syariat dengan tasawuf, sehingga Islam tidak hanya menjadi panduan hukum tetapi juga jalan spiritual. 

Dalam konteks sosial, beliau berusaha mempertahankan tradisi lokal yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam, sembari memperkuat ukhuwah Islamiyah sebagai landasan solidaritas umat.

Meskipun terdapat perbedaan pendekatan, kedua ulama ini memiliki tujuan yang sama: memajukan umat Islam Indonesia. KH. Ahmad Dahlan dengan pendekatan reformasi yang progresif, sedangkan KH. Hasyim Asy’ari dengan pelestarian tradisi yang adaptif terhadap budaya lokal. Keduanya berkontribusi pada terciptanya Islam yang damai, inklusif, dan relevan bagi masyarakat yang beragam.

Pemikiran kalam KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari mencerminkan dua jalan yang saling melengkapi dalam konteks Islam di Indonesia. Keduanya menawarkan pemahaman Islam yang tidak hanya berbasis pada spiritualitas tetapi juga relevan dengan kebutuhan sosial dan budaya masyarakat. 

Dengan warisan pemikiran mereka, umat Islam di Indonesia memiliki pijakan untuk membangun kehidupan beragama yang harmonis, inklusif, dan berkontribusi positif terhadap perkembangan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun