Mohon tunggu...
Dwi Rustanti
Dwi Rustanti Mohon Tunggu... Guru - Penulis adalah penulis pemula yang mengajar di SDN Pepe-Sedati-Sidoarjo

Penulis adalah penulis pemula yang mengajar kelas 6 di SDN Pepe-Sedati-Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja yang Memerah

30 Maret 2021   22:24 Diperbarui: 30 Maret 2021   23:06 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala senja telah memerah

Kala mentari mulai menenggelamkan wajahnya

Kala tubuh ini mulai lelah, karena seharian bekerja

Aku ingin segera sampai rumah

Menikmati indahnya  ciptaan Ilahi bersama orang-orang tercinta

Namun apa daya

Aku masih menatap senja di dalam bis antar kota

Bersama pedagang asongan yang mencari nafkah

Bersama pengamen yang menyuarakan hatinya

Bersama mereka yang bernasib sama, menjadi pejuang rupiah di luar kota

Hingga senja merah pun berubah warna

Dan lampu penerang yang menjadi petunjuk jalan menuju rumah

Entah sampai kapan aku menatap senja di bis antar kota

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun