Kala senja telah memerah
Kala mentari mulai menenggelamkan wajahnya
Kala tubuh ini mulai lelah, karena seharian bekerja
Aku ingin segera sampai rumah
Menikmati indahnya  ciptaan Ilahi bersama orang-orang tercinta
Namun apa daya
Aku masih menatap senja di dalam bis antar kota
Bersama pedagang asongan yang mencari nafkah
Bersama pengamen yang menyuarakan hatinya
Bersama mereka yang bernasib sama, menjadi pejuang rupiah di luar kota
Hingga senja merah pun berubah warna
Dan lampu penerang yang menjadi petunjuk jalan menuju rumah
Entah sampai kapan aku menatap senja di bis antar kota
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H