Kala senja telah memerah
Kala mentari mulai menenggelamkan wajahnya
Kala tubuh ini mulai lelah, karena seharian bekerja
Aku ingin segera sampai rumah
Menikmati indahnya  ciptaan Ilahi bersama orang-orang tercinta
Namun apa daya
Aku masih menatap senja di dalam bis antar kota
Bersama pedagang asongan yang mencari nafkah
Bersama pengamen yang menyuarakan hatinya
Bersama mereka yang bernasib sama, menjadi pejuang rupiah di luar kota
Hingga senja merah pun berubah warna
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!