Tiga Malam
Karya Dwiroso
Tiga malam
sang bayu terdiam
Rinai terpekur di sela awan
Langit seperti enggan mengundang halilintar...
Tiga malam
Ku pungut kepingan rindu
Dan air mata mengkristal
Didepan mata
Badai mengamuk
Dalam raga puting beliung
Melumat gubug gubug renta
Di tepian anak sungai
Wajah langit meradang
Amarah nya menggelegar
Mencabik ruang
Tangan nya mencakar cakar
Melempar apa saja
Yang berharga sekejap menjadi sampah
Tak kenal ampun
Alam hajar segala yang dibanggakan
Kesombongan atas jerih payah
Hingga semua lenyap tinggal reruntuhan
Tiga hari berlalu
Alam terkapar lelah
Tersungkur
Dekap puing-puing dan rasa kehilangan..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!