Nasib si Anak Kurus
Karya Dwiroso
Hidup ini tidak selalu berjalan
Seperti yang di bayangkan
Ketika seorang anak terlihat murung..
Melihat seorang bocah yang melahap makanan mahal
Sang ayah tampak gembira
Memandangi sang putra makan dengan lahap
Anak itu berdiri dibalik kaca sebuah restoran mewah
Sesekali tampak menelan ludah...
Seperti merasakan tanpa ada yang dirasakan
Matanya menatap kecut pada semua yang nampak...
Betapa malang hidupÂ
Hanya melahap angin...
Anak laki kurus
Kaki dan tangan nya hanya terbalut kulit hitam
Tak tahu bagaimana nasibnya esok hari
Itulah
Penggalan pemandangan penuh kesenjangan
Di kota besar yang katanya menjanjikan kesejahteraan
Kulihat masih ribuan anak manusia
Yang memilih hidup dalam dekapan mimpi
Mereka hadir di dunia
Yang serba harus diperebutkan...
Sementara orang tua tak mengerti...
Di dunia mana hidup tak saling berebut
Kalau soal jatah rezeki
Tanyakan pada yang berfee milyaran..
Apakah itu jatah atau nasib baiknya...
Perlu harus membuka buku rahasia..
Si lauh Mahfuz
Adakah catatan nasib
Di anak kurus itu
Tiba tiba tangan Mikhail
Menutup rapat
Sebelum tahu isiÂ
Didalamnya
Karena nasib itu hanya sebuah impian
Bahwa kaya atau miskin
Kenyang atau lapar
Mewah atau kampungan
Itu impian...
Tinggal kita
Akan terus berselimut mimpiÂ
Ataukah bergegas
Bangkit
Dan hidup di alam nyata...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H