Hubungan Internasional dalam Islam muncul tepat setelah didirikannya Madinah al-Munawwarah. Perkembangan HI kala itu ditandai dengan adanya kesepakatan antara kaum muslimin, pembesar Arab baik muslim dan non-muslim yang berasal dari Persia, Romawi, dan lain-lain.
Penyebaran Islam pada zaman Rasulullah dilakukan melalui pengiriman surat melalui utusan, perdagangan, perjanjian damai, jizyah, dan pengiriman hadiah.
Pada masa Umayyah, terjadi perjanjian antar muslim dan non-muslim yang dilakukan Muawiyah ketika mengalahkan daerah Armenia Utara Syam.
Selain itu, pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan dan Umar Abdul Aziz juga banyak melakukan misi perdamaian dan dari misi perdamaian inilah banyak dari non-muslim yang masuk Islam.
Ketika zaman Abbasiyah, hubungan internasional terus berkembang. Khalifah al-Mansur (865 M) melakukan pertukaran hadiah, tawanan perang, perjanjian dan perdagangan antar negara Islam dan non-Islam.
Khalifah Harun pernah mengirim dutanya untuk imperium Syarliman dengan saling bertukar hadiah dan melaksanakan perjanjian kerjasama dengan Ratu Irene dari Bizantium.
Saat terjadinya Perang Salib, Salahuddin Al-Ayyubi mengadakan perjanjian dengan Mesir terkait persenjataan. Ia juga mengadakan perjanjian dengan Florensia di Perjanjian Qoidiba 1488.
Sulaiman Al-Qonuni yang memimpin Turki Utsmani dalam kepemimpinannya pernah mengadakan kerjasama dengan Raja Katolik Perancis 1535.
Turki Utsmani banyak melakukan kerjasama dengan negara-negara Timur dan Barat terutama di zaman Sultan Abdul Hamid.
Setelah runtuhnya Turki Utsmani 1924, apa kabar dengan perkembangan HI Islam?
Setelah Turki Utsmani runtuh, negara-negara Barat mulai mengembangkan kekuatannya dan negara-negara Islam mulai melemah.
Apa yang harus dilakukan Islam?
Hal yang dapat dilakukan Islam untuk membangun kembali kejayaannya yaitu bangkit dari keterpurukan dengan membangun kembali marakiz/pusat keilmuan serta mengembangkan perkeonomian Islam melalui perdagangan, pertanian, dan produksi.
Disadur dari buku Prof. Dr. Wahbah Zuhaili dengan Judul al-alaaqat ad-dauliyyah fi al-islam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H