Mohon tunggu...
Dwi Restu Mujiana
Dwi Restu Mujiana Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik

Menuangkan isi kepala dalam sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

3 Alasan Mak-Mak yang Masih Ada Belanja di Toko Kelontong di Tengah Gempuran Swalayan dan E-Commerce dengan Diskon Besar-besaran

14 Juni 2024   00:39 Diperbarui: 14 Juni 2024   00:47 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang wanita yang telah menikah baik yang sudah memiliki anak maupun belum memiliki anak, mengatur mengeluaran dalam rumah tangga adalah suatu kewajiban.
     Setiap keluarga memiliki cara tersendiri dalam mengatur anggaran pendapatan belanja rumah tangga agar tetap stabil sampai akhir bulan. Salah satunya saat belanja bulanan. Di era jaman gadget yang bertebaran dimana-mana dengan sejuta fitur canggihnya membuat mak-mak saat ini lebih melek teknologi jadi untuk belanja pun menggunakan akses internet. Tidak heran saat ada even even yang digelar marketplace dipenuhi dengan mak mak yang berburu diskon besar-besaran.
    Namun di tengah gemerlapnya diskon di tanggal cantik maupun diskon even tertentu masih ada mak-mak di belahan dunia ini yang masih belanja di toko kelontong terdekat.

Berikut ini adalah sejumlah alasan
Mak Mak  Ada Yang Masih Belanja di Toko Kelontong
1. Lebih Dekat dari Rumah

      Siapa sih yang gak rempong alias dladap dladap ketika segala kebutuhan pokok habis bersamaan di tanggal tua juga habisnya, pastinya mumet tujuh keliling. Apalagi mak mak yang notabene tugasnya memanage segala kebutuhan pokok keluarga pasti dladap-dladap dengan situasi ini. Belanja di toko kelontong di dekat rumah itu adalah pilihan tepat karena lebih praktis dan efisien dan pstinya lebih murah karena tidak membutuhkan ongkos tambahan dan membutuhkan  effort lebih saat belanja karena dekat dengan rumah tinggal melangkah 5 langkah sampai deh di toko kelontong kesayangan.

2. Bisa di negosiasi
 Dalam kegiatan transaksi jual beli, mak mak adalah makhluk paling handal dalam urusan negoisasi, akuntan pun gak ada apa-apanya. Kata-kata mautnya bisa meluluhkan hati penjual untuk memberikan harga murah. Wong sabun detergen saja karena penyok sedikit bungkusnya di tawar di bawah harga pasar. Padahal cuma bungkusnya, dalamnya masih utuh. Itupun bisa meluluhkan hati sang penjual. Benar-benar luar biasa bukan. Kalau di belanja di swalayan atau marketplace mana bisa seperti ini. Itulah istimewanya toko kelontong bisa dinegosiasi alias...


3. Bisa kasbon dulu
    Jangan percaya deh kalau ada yang bilang habis ini saya kesini lagi ketika makhluk terkuat ini sedang belanja. Dapat di pastikan tidak kembali ujung-ujungnya ada suara yang bikin penjual syok. " kasbon dulu deh" Auto tepok jidat!! Capek deh!!. Uda ngambil segala sabun, minyak, beras dan segala kebutuhan pokok lainnya. karena saat tanggal tua toko kelontong adalah sasaran empuk mak mak untuk kasbon kebutuhan pokok. Makanya toko kelontong adalah bestie mak mak saat tanggal tua. Memang sih di swalayan dan marketplace jor-joran diskon tapi ini tidak berlaku untuk mak mak yang mendang minding jadi keputusan terbaik adalah toko kelontong. Tapi kan di marketplace ada paylater min, bisa bayar nanti. Iya tau mah tapi bunganya bisa mencekik say. Seperti dari awal tadi toko swalayan ataupun market place tidak berlaku untuk mak mak yang mendang mending.


Kira-kira kalian setuju gak dengan pendapat saya, tulis di kolom komentar yaaa :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun