Tepat pada tanggal 15 Juni 2024 obyek wisata alam pendakian Gunung Arjuno-Welirang dibuka kembali pasca kebakaran hutan yang terjadi dikawasan Tahura R. Soerjo sejak 26 Agustus 2023 kemarin. Gunung Arjuno adalah sebuah gunung berapi kerucut di Jawa Timur yang masih aktif sampai sekarang dan terletak dalam ketinggian 3.339 mdpl.Â
Gunung Arjuno secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan yang berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Berita tersebut menjadi kabar baik bagi para pendaki khususnya trail runners, komunitas pegiat lari di gunung ini menjadikan gunung arjuno sebagai salah satu tempat latihan favorit mereka. Alasannya tidak lain karena jalurnya yang bermacam-macam serta tingkat kecuraman yang menjadi tantangan sendiri bagi mereka.
Dunia pendakian saat ini menjadi trending topic di media sosial, kegiatan mendaki menjadi tren di kalangan anak muda karena banyaknya anak muda yang mencoba untuk mendaki gunung. Alasannya pun bermacam-macam, ada yang ingin menjauh sedikit dari riuhnya kehidupan atau hanya sekedar memenuhi kebutuhan konten media sosial.Â
Terlepas dari itu sangat disayangkan banyak pendaki yang melakukan pendakian tanpa persiapan yang cukup, tercatat pada rentang tahun 2016-2020 Taman Nasional Gunung Rinjani melaporkan setidaknya ada 104 kasus kecelakaan dan evakuasi pada lingkup wilayah TN Gunung Rinjani.
Pada 25 Juni 2024, Instagram @tahuraradensoerjo.official mengabarkan tentang rombongan pendaki terlambat turun karena menunggu dua teman mereka yang terjebak badai setelah memaksakan diri ke puncak. Akibat dari pelanggaran ini, pendaki tersebut dikenakan sanksi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.Â
Tindakan tersebut tidak hanya melanggar aturan keselamatan, tetapi juga menunjukkan kurangnya tanggung jawab yang memprioritaskan ambisi pribadi di atas keselamatan dan mencerminkan ketidakpedulian serius terhadap risiko yang akan dihadapi.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan mendaki bukanlah aktivitas yang dapat dilakukan oleh sembarang orang, pentingnya persiapan yang cukup diperlukan untuk mengurangi resiko daripada kegiatan tersebut. Untuk miminimalisir hal yang tidak diinginkan maka dari pihak UPT Tahura Raden Soerjo melalui instagram @tahuraradensoerjo.official pada tanggal 10 Juli 2024 menginformasikan bahwa pelarangan pendakian tektok di Gunung Arjuno-Welirang. Lalu mengapa trail runners merasa terpojokkan?
Bagi mereka hal ini tidaklah adil karena sama saja mengusir mereka. Mengapa bisa dikatakan seperti itu? Karena kebijakan tersebut ditujukan kepada semua pendaki dan trail runner juga merupakan seorang pendaki. Namun, tentu berbeda dengan ‘pendaki tektok’ dari pengertian secara harfiahnya saja berbeda.
Tektok merupakan istilah dalam dunia pendaki untuk menggambarkan perjalanan pendakian dalam waktu singkat. Dikutip dari buku Panduan Teknis Pendakian Gunung. Edisi 3 karya Hendri Agustin, pendakian tektok ini dilakukan satu hari atau pulang pergi tanpa mendirikan tenda untuk menginap.Â
Meski tergolong singkat, tetapi menantang nyali pendaki untuk mencapai puncak gunung sampai kembali ke titik awal pendakian dalam waktu terbatas. Tentunya ini sangat menguji ketahanan, stamina, dan kemampuan navigasi yang baik. Tapi perlu ditekankan bahwa tidak semua pendaki tektok memiliki persiapan yang matang.
 Trail run merupakan olahraga extreme yang tidak dilakukan oleh sembarang orang. Trail run adalah lari off-road atau olahraga lari yang melintasi alam bebas. Secara sederhana, trail running merupakan perpaudan antara olahraga lari dan mendaki gunung. Sehingga, rintangan yang dilalui tentu tidak mudah (Maharani, 2021). Sudah semestinya seorang trail run memiliki ilmu atau bekal tentang medan, estimasi waktu, mandatory gear, nutrisi, logistik maupun safety first.