Mohon tunggu...
DWI RAHMIYATI
DWI RAHMIYATI Mohon Tunggu... Guru - SMPN 1 Haruai

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Etika dan Literasi Melalui Tuntunan Buku Amaliyah Siswa (Investasi Utas)

16 Agustus 2024   04:04 Diperbarui: 16 Agustus 2024   04:09 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 RANCANG BANGUN INVESTASI UTAS

.  PERMASALAHAN

Penerapan kurikulum PAI pada sekolah umum, para guru agama diperlukan mampu membaca “visi” sebuah kurikulum, yakni ide-ide pokok yang terkandung di dalam tujuan-tujuan kurikulum. Selanjutnya guru sebagai pelayan pendidikan memfasilitasi para siswanya agar bisa mencapai tujuan pendidikan dalam pembelajaran disekolah baik di dalam maupun luar kelas. Selanjutnya hasil pembelajaran yang diperoleh siswa  akan menjadi aktivitas mereka dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas dengan durasi waktu yang terbatas ternyata tak cukup waktu bagi seorang guru PAI dan  belum menghasilkan siswa siswi yang memiliki karakter positif khususnya bidang keagamaan. Kegiatan diluar kelas yang telah dilaksanakan setiap hari guna mendukung pembelajaran pembiasaan religius sudah dilakukan, namun belum memberikan hasil yang maksimal. Hal ini dapat di lihat data pada tahun pelajaran 2022 dari 80 siswa sekolah terdapat hanya 10 anak bisa jadi Pemandu baca surah Al Qur-an, dari 38 siswa laki-laki hanya 8 anak inisiatif berperan sebagai imam sholat berjama’ah dan Azan di sekolah,  17 anak belum bisa mengaji dan bahkan tak satupun anak laki-laki yang berani ikut sholat fardu kifayah jika ada warga masyarakat sekitar yang meninggal dunia.

Berdasarkan data sekolah tersebut artinya hanya terdapat sebanyak 22,26% anak yang sudah memiliki karakter keagamaan baik seperti yang menjadi tujuan dari pembelajaran yang dilaksanakan selama proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas. Hal ini terjadi antara lain disebabkan jumlah jam belajar yang terbatas, kegiatan pembiasaan keagamaan disekolah yang tidak terkordinir dengan baik dan terarah, pelaksanaan pembiasaan karakter keagamaan dianggap  rutinitas biasa saja karena ketiadaan pedoman/tuntunan sehingga apa yang dijalankan belum menghasilkan  sesuai harapan.

4. ISU STRATEGIS

Berpedoman pada RPJMPD Kabupaten Tabalong Tahun 2019-2024, isu strategis pembangunan jangka menengah Kabupaten Tabalong antara lain:

1. Peningkatan Kinerja Pemerintahan Daerah, melalui Peningkatan tata kelola dan kinerja pemerintahan daerah serta kualitas dan cakupan pelayanan publik.

Kabupaten Tabalong yang memiliki jarak paling dekat dengan IKN di bandingkan kabupaten lain di wilayah Provinsi Kalimantan selatan dan kemajuan teknologi yang semakin pesat, sudah seharusnya pembangunan Sumber Daya Manusia tidak hanya dari segi kognitif dan keterampilannya saja, namun segi spiritual, karakter yang berupa etika/sikap sangat penting untuk ditanamkan sejak di bangku sekolah, yang bertujuan untuk membangun karakter religius siswa sebagai perisai menyaring pengaruh/budaya negatif yang lahir akibat perkembangan kemajuan wilayah dan  teknologi informasi masa kini. Oleh karena itu kegiatan pembudayaan karakter religius yang dilaksanakan setiap hari seyogyanya memiliki pedoman atau petunjuk yakni berupa buku tuntunan Amaliah di sekolah. Hal ini agar kegiatan yang dilaksanakan tidak asal-asalan saja dan lebih terukur sehingga menghasilkan generasi cerdas yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat melekat dalam diri anak sehingga bisa mengembangkan diri, beradaptasi dan berkontribusi bagi diri, masyarakat serta lingkungannya dimanapun berada.

Ide utama dari inovasi ini adalah upaya menghasilkan siswa yang berkarakter baik bidang keagamaan sebagai upaya untuk mencerdaskan manusia Indonesia yang beriman dan Bertaqwa sebagaimana amanat Undang undang Dasar 1945.

5. METODE PEMBAHARUAN

Kondisi Sebelum

Penanaman karakter religius disekolah secara formal diwajibkan sejak dikeluarkan dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional salah satu tujuannya adalah membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berahlak Mulia. Kegiatan pembiasaan keagamaan sudah dilaksanakan setiap hari disekolah oleh semua siswa, pendidik, tenaga pendidik, dan warga sekolah lainnya. Namun kegiatan yang selama bertahun tahun sudah dilaksanakan belum mencapai tujuan yang optimal. Guru yang secara bergiliran mengkordinir kegiatan pembiasaan ini masih terkesan bingung apa yang akan dilakukan pada waktu itu, sementara siswa yang menjadi sasaran program kegiatan hanya menunggu perintah gurunya, bahkan tak jarang para guru masih berteriak-teriak memanggil siswanya untuk segera menuju mushola dan melaksanakan ibadah keagamaan baik pagi maupun siang hari. Mulai dari niat dan doa berwudhu, doa selesai  azan/iqamat, doa selesai sholat dhuha maupun sholat fardu para siswa masih banyak yang belum bisa membacanya.

Kondisi Sesudah

Dalam rangka meningkatkan kegiatan pembiasaan keagamaan bagi siswa di sekolah lebih terarah dan mendapatkan hasil/output yang optimal, maka perlu dibuatkan sebuah pedoman kegiatan berupa Buku Tuntunan Amaliah di sekolah yang bisa digunakan oleh seluruh warga sekolah.

Adapun kebaharuan yang dilakukan terhadap inovasi “INVESTASI UTAS” adalah dengan melakukan kebijakan untuk dapat memberikan petunjuk/arahan kepada guru dan siswa akan kegiatan pembiasaan keagamaan yang akan mereka laksanakan setiap hari disekolah yakni

1. Guru yang mengampu kegiatan secara bergiliran memiliki dokumen kegiatan yang berguna sebagai laporan.

2. Siswa dan semua warga sekolah bisa membuka, mempelajari dan membaca Buku Tuntunan Amaliah yang disediakan oleh sekolah sebagai bahan/sumber dalam melaksanakan kegiatan pembiasaan bidang keagamaan.

Inovasi “INVESTASI UTAS” sebagai upaya untuk memberikan pelayanan publik yang maksimal kepada siswa, pendidik , tenaga kependidikan dan masyarakat yang bisa diakses dan di laksanakan di sekolah.

6. Tujuan Inovasi Daerah

Inovasi “INVESTASI UTAS” secara umum bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berahlak Mulia serta mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan dia berada.

Sedangkan secara khusus “INVESTASI UTAS” bertujuan untuk memberikan petunjuk agar para siswa dan guru mampu melaksanakan kegiatan pembiasaan keagamaan dengan baik dan menghasilkan output siswa yang berkarakter religius .

7. Manfaat Yang Diperoleh

Manfaat adanya  “INVESTASI UTAS” adalah selama ini semua guru dan siswa sangat terbantu dengan adanya buku petunjuk kegiatan pembiasaan keagamaan disekolah yang mudah dilaksanakan dan bisa meningkatkan tujuan dari kegiatan pembiasaan yakni siswa memiliki karakter religius yang baik serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Hasil Inovasi

Sebelum inovasi pada tahun pelajaran 2022 dari 80 siswa sekolah terdapat hanya 10 anak bisa jadi Pemandu baca surah Al Qur-an, dari 38 siswa laki-laki hanya 8 anak inisiatif berperan sebagai imam sholat berjama’ah dan Azan di sekolah,  17 anak belum bisa mengaji dan bahkan tak satupun anak laki-laki yang berani ikut sholat fardu kifayah jika ada warga masyarakat sekitar yang meninggal dunia. Sementara setelah adanya inovasi “INVESTASI UTAS” ini pada tahun pelajaran 2023 dari 62 siswa di sekolah sebanyak 18 anak bisa jadi Pemandu baca surah Al Qur-an, dari 30 siswa laki-laki 12 anak inisiatif berperan sebagai imam sholat berjama’ah dan 15 anak berperan Azan di sekolah,  hanya 11 anak yang belum bisa mengaji Al Qur-an dan 4 anak laki-laki berinisiatif berani ikut sholat fardu kifayah jika ada warga masyarakat sekitar yang meninggal dunia.

Berdasarkan data jumlah siswa sekolah pada tahun 2022 sebanyak 22,26% anak memiliki karakter keagamaan yang baik dan di tahun 2023 mengalami peningkatan menjadi 32,26% anak sudah memiliki karakter keagamaan baik seperti yang menjadi tujuan dari pembiasaan yang dilaksanakan selama berada di sekolah. Selain itu keterlibatan guru dan tenaga pendidikan lainya setelah dilakukan adanya Inovasi juga berhasil meningkatkan peran sertanya dalam pelaksanaan sehari-hari tanpa merasa kebingungan karena adanya buku petunjuk kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun